Hujroh - Forum Pesantren Indonesia Alumni Pesantren Indonesia Forum      Misi Hujroh
 

Main juga kesini sul:
The Ghurfah Kisah Sukses Alumni Alumni di Luar Negeri Bisnis Online Hikayah fi Ma'had Railfans Dunia Pesantren Ekonomi Islam
Forum  Hujroh  The Ghurfah 
PENGARUH PEMANASAN DAN FREKUENSI APLIKASI EKSTRAK BIJI MIMBA (Azadirachta indica
Pages: [1]

(Read 475 times)   

liaapri

  • Abadan fi Ma'had
  • ***
  • liaapri No Reputation.
  • Join: 2020
  • Posts: 579
  • Logged

Gejala Serangan

Imago O. phaseoli datang ke pertanaman kedelai sejak tanaman muncul di permukaan tanah, yaitu 4 sampai 5 hari setelah tanam, selain untuk mencari makanan juga sebagai tempat untuk meletakkan telur. Bekas tusukan-tusukan ovipositor pada keping biji dan daun pertama akan terlihat berupa bintik-bintik putih.

Gambar 2.5 Bekas Tusukan Ovipositor Lalat Kacang (O. phaseoli)
Lab. Entomologi BALITKABI, 2008

Larva yang keluar menggerek jaringan keping biji atau daun, berliku-liku menuju tangkai daun. Bekas yang ditinggalkan juga berwarna coklat yang akan terlihat beberapa hari kemudian. Dari tangkai keping biji atau daun, larva menggerek jaringan epidermis kulit batang, menuju pangkal batang, untuk membentuk pupa pada pangkal batang dekat permukaan tanah. Gerekan pada batang juga berupa alur berwarna putih atau coklat. Tanaman muda yang terserang, keping bijinya akan cepat mengering dan gugur, diikuti dengan daunnya berubah menguning dan layu, kemudian tanaman mengering dan mati (Tengkano dan Supadmo, 1983). Pada tanaman yang lebih tua, jaringan kulit batang dan sistem perakaran lebih kuat dan luas, sehingga walaupun ada
 
kerusakan pada pangkal batang, tanaman masih dapat menyerap air dan hara. Pada tanaman muda dapat bertahan karena adanya akar adventif. Namun demikian tidak semua tanaman dapat tumbuh normal. Tanaman-tanaman tersebut tumbuh kerdil dan lemah serta batang mudah patah pada bagian pangkal batang Tengkano dan Supadmo, 1983).
Menurut Spencer (1973 dalam Djuwarso, 1991), tingkat kematian atau kerusakan tanaman bergantung pada alur jalan makan larva, bagian tanaman yang terserang, stadia pertumbuhan tanaman ketika serangan terjadi dan ukuran populasi larva. Gejala kematian mulai tampak setelah tanaman berumur 3 minggu. Kematian tanaman muda yang terserang ini disebabkan karena rusaknya jaringan bawah kulit batang dan pangkal akar, sebagai absorbsi air dan unsur hara serta translokasi hasil fotosintesa terhambat. Kematian tanaman tidak saja ditentukan oleh tahap pertumbuhan tanaman tetapi juga oleh jenis tanaman, varietas dan populasi larva per tanaman.
Dilihat dari segi hubungan umur tanaman dan serangan O. phaseoli maka fase pertumbuhan tanaman yang kritis terhadap serangan hama O. phaseoli adalah sejak tumbuh sampai dengan tanaman berumur 10 hari (Talekar dan Chen, 1983)

   Siklus Hidup Lalat Kacang (O. phaseoli)
Siklus hidup O. phaseoli sangat bervariasi karena dipengaruhi oleh suhu dan iklim setempat. Di daerah Bogor dibutuhkan waktu sekitar 17-26 hari, dengan rata-rata 21 hari dari mulai meletakkan telur sampai menjadi lalat dewasa. Untuk daerah pegunungan dengan suhu yang lebih rendah yaitu sekitar 14°C-23°C berkisar antara 39-47 hari dengan rata-rata 43 hari. Di Malaysia, perkembangan
 
O. phaseoli berkisar antara 17-19 hari untuk daerah dataran rendah dan 4 minggu sampai 6 minggu di daerah pegunungan. Sedangkan di Quesland, Australia siklus hidup O. phaseoli bervariasi yaitu 3 minggu pada musim panas dan 12 minggu pada musim dingin (Goot, 1930 dalam Djuwarso, 1992).
Makanan O. phaseoli berasal dari cairan tanaman yang keluar melaluyi luka yang dibuat oleh lalat betina dengan alat peletak telurnya (ovipositor) pada daun. Sedangkan O. phaseoli jantan menggunakan embun (titik air) pada daun sebagai makanannya. O. phaseoli bisa ditemukan di pertanaman pada waktu pagi dan sore hari.
Masa kawin O. phaseoli terjadi pada 1hingga 5 hari setelah imago muncul, dan waktu kawin antara pukul 7 hingga 10 pagi. Peletakan telur terjadi pada pagi dan sore hari, namun telur lebih banyak diletekkan pada pagi hari. O. phaseoli betina banyak meletakkan telur pada keping biji pertama. Sekitar 75% telur diletakkan pada keping biji dan dari jumlah sekitar 62% diletakkan pada permukaan biji bagian atas. Seekor O. phaseoli betina dapat meletakkan telur berkisar 16-183 butir dengan rata-rata 94 butir selama hidupnya (Naito et al., 1983).

   Deskripsi Tanaman Mimba (A. indica)

   Klasifikasi Tanaman Mimba (A. indica)
Klasifikasi tanaman mimba dalam taksonomi tumbuhan menurut Rukmana dan Oesman (2002) adalah sebagai berikut:
Divisi   : Spermatophyta
Kelas   : Dicotyledonae
Ordo   : Rutales
Subordo   : Rutinae
Famili   : Meliaceae
Genus   : Azadirachta
Spesies   : Azadirachta indica A. Juss