Hujroh - Forum Pesantren Indonesia Alumni Pesantren Indonesia Forum      Misi Hujroh
 

Main juga kesini sul:
The Ghurfah Kisah Sukses Alumni Alumni di Luar Negeri Bisnis Online Hikayah fi Ma'had Railfans Dunia Pesantren Ekonomi Islam
Forum  Knowledge  Sains & Teknologi 
Proses Perubahan Air Mani Menjadi AI-'Alaqah (Segumpal Darah)
Pages: [1]

(Read 631 times)   

Co Hujroh

  • Abadan fi Ma'had
  • ***
  • Co Hujroh No Reputation.
  • Join: 2018
  • Posts: 2095
  • Logged

Proses Perubahan Air Mani Menjadi AI-'Alaqah (Segumpal Darah)

Fakta ilmiah
Tahapan ‘"Alaqah" dimulai dari hari ke-15 setelah pembuahan dan berakhir pada hari ke-23 atau 24. Kemudian, janin muncul dalam bentuk seperti lintah air. Dia menempel di dinding rahim menggunakan tali pusar. Darah terbentuk di dalam pembuluhnya dalam bentuk seperti pulau-pulau kecil. Ini menyebabkan darah tidak bergerak di dalam pembuluh, sehingga terlihat seperti gumpalan darah.
Meskipun kodrat dari tubuh manusia adalah menolak dan membuang benda asing dari dalam tubuh, rahim tidak menolak gumpalan yang mulai tertanam di dindingnya. Hal tersebut dapat terjadi terlepas dari fakta bahwa setengah dari komponen gumpalan itu asing (berasal dari laki-laki). Hal ini, menurut beberapa interpretasi adalah karena daerah rahim tidak mengandung antigen.
Perlu disebutkan bahwa primitive streak (garis primitif) ini adalah bentuk pertama pada janin di hari ke-14 atau 15 setelah pembuahan. Setelah itu muncul primitive node.
Dari garis inilah muncul sel induk, mesoderm, endoderm, dan eksoderm yang nantinya akan membentuk bagian-bagian

dan jaringan-jaringan tubuh yang berbeda. Di akhir minggu ke-3 kehamilan, garis pertama itu menghilang dan yang tersisa darinya mengendap di daerah tulang ekor (tulang sulbi), bagian ujung dari tulang punggung yang bertahan dari sisa-sisa sel utama di daerah itu. Beberapa dari tumor di bagian tulang ekoryang dikenal sebagai teratoma dapat mengandung jaringan-jaringan yang berbeda seperti otot, kulit, tulang, dan terkadang gigi; dibandingkan dengan tumor dari bagian lain dan terbentuk hanya dari satu jaringan.

Renungan dari Al-Qur'an dan As-Sunnah
Proses perubahan janin dari air mani menjadi gumpalan memerlukan waktu lebih dari 10 hari, sehingga campuran tetesan itu (sel telur yang sudah dibuahi) dapat menempel ke plasenta melalui tali penghubung yang nantinya dikenal sebagai tali pusar. Karena hal inilah Al-Qur'an menggunakan kata sambung 'tsumma' (li) di ayatnya:
"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah." (QS. Al-Mukminun: 14)
Kata sambung di sini mengindikasikan suatu rangkaian yang mengisyaratkan sedikit penundaan. Kata '"alaqah" dalam bahasa Arab memiliki beberapa arti:
•   Lintah yang hidup di danau dan menghisap darah makhluk lain.
•   Sesuatu yang menempel ke benda lain.
•   Darah beku.
Seluruh arti tersebut dapat dengan tepat digunakan untuk keadaan janin manusia setelah tertanam di dinding rahim. Janin terlihat seperti lintah; menempel ke dinding rahim melalui tali pusar; pembuluh darah keluar dalam bentuk jaringan pulau-pulau kecil, sehingga tampak seperti gumpalan darah beku yang menempel.
Kemudian terdapat perubahan yang cepat pada janin dari gumpalan menjadi sebongkah daging kecil dalam waktu dua hari (dari hari ke-24 sampai ke-26). Inilah mengapa Al-Qur'an mendeskripsikan perubahan yang cepat ini menggunakan huruf
sambung 'fa' yang menunjukkan rangkaian kejadian yang cepat. Bahkan penggunakan kata sambung yang berbeda memiliki penjelasan maksud yang menakjubkan, yang menggambarkan tahapan-tahapan perkembangan janin yang berbeda.
Karena itu, tahapan berupa segumpal daging ini adalah tahapan kedua dari perkembangan janin. Hal ini disebutkan di beberapa tempat dalam Al-Qur'an. Allah Yang Mahakuasa berfirman:

"Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan." (QS. Al-Qiyamah: 37-39)
Allah m juga berfirman, di dalam surah AI-'Alaq (segumpal darah):

"Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah." (QS AI-'Alaq: 2)
Mari kita kembali ke primitive streak yang merupakan bentuk pertama yang diciptakan pada janin; Darinya sel-sel utama, bagian- bagian dari tubuh, dan berbagai jaringan dibentuk. Pada akhir minggu ke-3 kehamilan, primitive streak itu menghilang dan yang tersisa darinya mengendap di daerah tulang ekor (tulang sulbi), bagian ujung dari tulang punggung yang bertahan dari sisa-sisa sel utama di bagian itu. Hal ini membuktikan sabda Rasulullah a|| menurut riwayat Imam Ahmad dalam Musnad-nya dari Abu Hurairah a®, "Setiap (jasad) anak Adam akan dimakan tanah, kecuali tulang ekornya. Darinya ia diciptakan."
Sel-sel yang membentuk jaringan dan bagian tubuh terletak di tulang sulbi, atau tulang ekor. Dari tulang ekornya-lah manusia diciptakan.
Sesungguhnya, Allah dan Rasul-Nya telah menyampaikan kebenaran.
Di sini muncul pertanyaan yang penting: Bagaimana Rasulullah sg menyampaikan suatu hal ilmiah pada masa di mana tidak ada yang memiliki pengetahuan tentang itu? Dari mana beliau membawakan pengetahuan ini jika tidak melalui wahyu Ilahi dan jika beliau tidak diajarkan oleh Sang Pencipta langit dan bumi?
Jawaban dari pertanyaan ini adalah:
Allah mengetahui melalui ilmu-Nya yang luas dan tidak berujung bahwa manusia
suatu hari akan memperoleh pengetahuan mengenai tahapan- tahapan perkembangan embrionik dan mereka akan tahu peran dari primitive streak itu. Jadi, Allah mewahyukan kepada utusan terakhir-Nya untuk menyampaikan fakta ini, agar dapat menjadi bukti dari kebenaran kenabian dan pengutusannya yang sesuai dengan segala waktu dan tempat.