Hujroh - Forum Pesantren Indonesia Alumni Pesantren Indonesia Forum      Misi Hujroh
 

Main juga kesini sul:
The Ghurfah Kisah Sukses Alumni Alumni di Luar Negeri Bisnis Online Hikayah fi Ma'had Railfans Dunia Pesantren Ekonomi Islam
Forum  Hujroh  The Ghurfah 
STUDI KEANEKARAGAMAN SERANGGA PADA PERKEBUNAN APEL ORGANIK DAN ANORGANIK
Pages: [1]

(Read 1312 times)   

liaapri

  • Abadan fi Ma'had
  • ***
  • liaapri No Reputation.
  • Join: 2020
  • Posts: 579
  • Logged

METODE PENELITIAN


   Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai dengan Juni 2007 di lahan pertanian milik kelompok tani AKAL (Angudi Kaluhuran Agrobis Lokal) di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Analisis laboratorium, identifikasi serangga dan analisis data dilakukan mulai bulan Juni sampai Juli 2007 di laboratorium jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Malang.


   Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah alat pengamatan (traping) yang terdiri dari yellow sticky traps, shake net/fly net, lure trap (McEwen, 1997). penggaris/jangka sorong, pinset, kaca pembesar/mikroskop binokuler, fial, lightmeter, termometer, higrometer, penghitung tangan hand counter, tali rafia, botol pembunuh, blangko data, kamera digital, foto microcomp alat tulis menulis dan buku identifikasi (Borror dkk. ,1996), Kalshoven (1981) dan Brues (1981).
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alkohol 70%, formalin dan bahan pengawet serangga.
   Metode Penelitian

Penelitian bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian menggunakan metode eksplorasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap serangga yang ada di perkebunan apel organik dan anorganik.
 







   Prosedur Penelitian

Pengamatan terhadap serangga dilakukan pada tanaman apel, baik yang menerapkan sistem pertanian organik maupun yang anorganik. Sampel diambil dengan menggunakan metode mutlak (absolut) dan metode nisbi (relatif) (Untung, 1996), dengan tahapan sebagai berikut:
1.   Menentukan metode pengambilan sampel di lapang, yaitu dengan metode absolut (dengan pengamatan langsung) pada tanaman apel. Sampel yang digunakan adalah 9 tanaman yang diambil secara sistematis. Metode relatif, yaitu dengan menggunakan perangkap berupa yellow sticky trap dipasang 3 buah, Lure trap 3 buah dan penangkapan secara langsung dengan fly net.
2.      Menentukan lokasi yang akan digunakan dengan mengamati lingkungan fisiknya
3.   Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pengamatan.

4.   Pada pengamatan langsung:

a.   Sampel tanaman apel yang akan diamati ditentukan secara sistematis

b.   Diamati komponen biotik (keadaan tanaman dan serangga yang ada di tanaman tersebut), lingkungan abiotik (intensitas cahaya matahari, suhu, kelembaban) dan apakah lingkungan tersebut dilewati orang atau tidak.
c.   Sampel serangga yang tidak aktif terbang diambil, dimasukkan ke dalam kantung plastik dan selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Jumlah serangga yang sesuai dengan sampel dicatat.
 





d.   Apabila serangga yang diperoleh dalam stadia ulat (Lepidoptera atau Coleoptera), maka dipelihara dahulu di laboratorium hingga menjadi imago
e.   Setelah menjadi imago kemudian dibuat sebagai spesimen kering yang di identifikasi
f.   Demikian pula untuk serangga yang diperoleh dalam bentuk nimfa (Hemiptera atau Homoptera). Identifikasi dilakukan dengan bantuan Kalshoven (1981), taksonom dari SEL-PSI-USDA dan British Museum. (Sunarto, 1993)
g.   Data dimasukkan ke dalam tabel pengamatan.

5.   Pada metode Yellow Sticky Trap:

a.   Perangkap Yellow Sticky Trap diletakkan secara random di pohon.

b.   Keadaan lingkungan abiotik tempat penelitian diamati, meliputi intensitas cahaya, suhu dan kelembaban udara.
c.   Perangkap diamati setelah dipasang selama 1 sampai dengan 3 X 24 jam, diambil sampel untuk diidentifikasi dan dihitung jumlah serangga yang sesuai dengan sampel.
d.   Dimasukkan ke dalam tabel pengamatan.




6.   Pada metode Lure Trap

a.   Metal eugenol, cue lure, petrogenol atau trimed lure diteteskan pada segumpal kapas dan ditambah dengan setetes insektisida.
 





b.   Campuran ini dimasukkan kedalam perangkap

c.   Dipasang dekat pertanaman apel dalam bentuk perangkap tipe Steiner yakni berupa modifikasi botol bekas minuman air mineral yang ujungnya dipotong dan dipasang secara terbalik
d.   Perangkap diamati setelah dipasang selama 1 sampai dengan 3 X 24 jam, diambil sampel untuk diidentifikasi dan dihitung jumlah serangga yang sesuai dengan sampel.
e.   Dimasukkan kedalam tabel pengamatan.

1.   Pada metode Fly Net:

a.   Untuk serangga yang aktif terbang dilakukan penangkapan dengan jaring serangga yang diayunkan dalam hamparan pengamatan.
b.   Serangga yang diperoleh kemudian dibuat spesimen kering atau basah untuk keperluan identifikasi.