[Co Hujroh]

Pengganti Yang Tak Kalah Sakti

Mengonsumsi makanan secara bervariasi sangat penting, mengingat tidak ada satu bahan makanan pun yang mengandung semua zat gizi yang diperlukan tubuh. Setiap bahan makanan memiliki kandungan gizi yang berbeda- beda. Kalaupun ada dua varietas yang mempunyai kandungan gizi yang sama, jumlah atau intensitas zat gizinya pasti berbeda.
Namun kita sering kali “terkunci” oleh kebiasaan pada satu bahan makanan sehingga enggan untuk mencicipi kekayaan gizi pada bahan makanan yang lain, baik itu alternatif makanan pokok, lauk-pauk atau sayur-mayur. Padahal Indonesia sangat kaya akan berbagai varietas nabati dan hewani.

TAK HANYA NASI PUTIH
Sebagai makanan pokok, kita hampir tidak bisa terlepas dari nasi putih. Padahal, nasi putih bukan penyimpan karbohidrat tertinggi.
Bahan makanan yang mengandung karbohidrat paling baik adalah beras atau nasi merah. Segelas beras merah tumbuk mengandung 216,45 Kalori atau 88 persen kecukupan gizi harian.
Di dalammya juga ada 3,5 gram serat, tiga kali lipat dari kandungan serat pada beras putih. Protein beras merah juga 2-5 persen lebih tinggi dari beras putih.
Selain beras merah, roti gandum juga haik sebagai makanan pokok.
Kalau 100 gram nasi putih mengandung
energi sebesar 178 kalori, pada 100 gram roti gandum terdapat energi 248 kalori. Roti gandum dapat menahan rasa lapar lebih lama dari nasi putih. Pas disantap di saat Ramadhan.
Roti gandum yang asli adalah roti yang terbuat dari 100 persen tepung gandum. Namun sebaiknya lebih teliti
 
saat membeli. Banyak produk roti gandum ternyata tidak mengandung gandum murni meski pada kemasannya tercantum tanda ‘wkole wheat bread. Bacalah daftar kandungan dari roti gandum yang dibeli. Roti gandum yang berkualitas baik dapat dilihat dari remah yang berwarna gelap dan memiliki butir- butiran cokelat.

LAUK ANTI MAINSTREAM
Telur, ikan, daging, dan ayam adalah empat lauk paling popular di meja makan. Mereka adalah penyuplai protein hewani dalam makanan. Sedangkan dari nabati ada kacang kedelai, kacang- kacangan, dan polong-polongan. Dari berbagai protein ini sebenarnya bisa dibuat berbagai macam menu, namun bila ingin “anti-main stream” sedikit belalang bisa menjadi alternatif bagi protein hewani dan rumput laut bisa jadi pilihan sumber protein nabati.
Tak perlu merasa jijik, di Jogjakarta, banyak ditemui penjual belalang goreng. Bahkan beberapa daerah di Jawa sudah memasarkan belalang ke Jepang karena diketahui kaya gizi dan anti kolesterol. Kandungan protein belalang mencapai 26,8 persen. Lebih tinggi dari daging sapi dan ayam yang beijumlah sekitar 18 persen.
Rumput laut juga tak kalah sakti. Science Daily pernah melansir bahwa rumput laut (dulse) mengandung 9-25 persen protein. Banyaknya kandungan protein tergantung masa panen. Rumput laut mengandung paling banyak protein jika dipanen pada musim dingin. Protein yang dikandung rumput laut juga protein yang biasa ditemui pada telur, daging, dan ikan. Nampaknya, rumput laut bisa jadi alternatif menu yang menantang dan sepadan bagi para vegetarian. Selamat mencoba. -