[Co Hujroh]

Kebiasaan Menghangatkan Dan Membakar Makanan

Menghangatkan makanan adalah salah satu cara menjaga agar makanan tidak cepat basi, artinya bakteri yang ada di dalam makanan dijaga agar tetap minimal. Bahkan ketika makanan dihangatkan, biasanya bumbu akan lebih meresap, sehingga untuk beberapa jenis makanan, cita rasa semakin enak. Tetapi tentu saja ada beberapa zat makanan yang dapat rusak ketika dihangatkan, karena menghangatkan berarti memberi panas lagi pada makanan, seperti pada zat besi yang bisa berubah menjadi racun jika dipanaskan kembali.
Dalam hal makanan yang bersantan, memanaskan kembali akan mengubah santan menjadi lebih berminyak, karena air dalam makanan lebih banyak menguap. Sebenarnya santan adalah campuran air dan minyak dalam buah kelapa. Jadi jika kita mengonsumsi rendang atau gulai, kurangi sumber lemak atau minyak dari makanan lain di hari yang sama, seperti gorengan atau makanan bermentega.
 
Membakar Makanan
Prinsip dalam membakar makanan adalah agar makanan yang diperoleh benar-benar matang, supaya makanan terhindar dari mikro organisme yang membahayakan tubuh, terutama jika bahan makanan yang digunakan adalah bahan makanan mentah. Tetapi makanan yang dibakar dalam keadaan tertentu mudah membuat beberapa bagian pada makanan menjadi hitam karena gosong. Bagian yang hitam ini mengandung zat berbahaya yang disebut hidrokarbon siklik, dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit degeneratif bahkan kanker.
Tipsnya, buatlah sedemikian rupa sehingga minimal sekali daerah gosong di makanan bakar. Misalnya dengan menjauhkan dari jilatan api, atau sering menggulingkan atau membalik makanan yang dibakar. Jika sudah terlanjur gosong, bagian hitamnya dibuang saja. Jangan lupa selalu bersihkan set barbekyu dari kerak-kerak gosong yang menempel sebelum dan setelah memanggang.