Hujroh - Forum Pesantren Indonesia Alumni Pesantren Indonesia Forum      Misi Hujroh
 

Main juga kesini sul:
The Ghurfah Kisah Sukses Alumni Alumni di Luar Negeri Bisnis Online Hikayah fi Ma'had Railfans Dunia Pesantren Ekonomi Islam
Forum  Hujroh  The Ghurfah 
EFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SAMBUNG NYAWA TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH TIKUS
Pages: [1]

(Read 248 times)   

liaapri

  • Abadan fi Ma'had
  • ***
  • liaapri No Reputation.
  • Join: 2020
  • Posts: 579
  • Logged

1.   Metabolisme lipid pada penderita Diabetes Melitus

Pada penderita Diabetes Melitus akan terjadi kelainan metabolisme tubuh, dan salah satunya adalah lipid, yaitu peningkatan katabolisme lipid dengan peningkatan pembentukan benda- benda keton dan juga menurunnya sintesis asam lemak dan trigliserid. Dengan kelainan metabolisme lipid yang besar inilah, maka diabetes melitus sering disebut sebagai suatu penyakit metabolisme lemak. Lima puluh persen glukosa yang dimakan dibakar menjadi CO2 dan H2O, lima persen diubah menjadi glikogen, dan sekitar 30 – 40% diubah menjadi lemak dalam depot lemak. Bagi penderita diabetes melitus terjadi penurunan pengubahan glukosa menjadi asam lemak dalam depot karena defisiensi glukosa intrasel. Insulin menghambat lipase sensitif hormon dalam jaringan adiposa, dan tanpa enzim ini kadar asam lemak bebas plasma lebih dari dua kali. Peningkatan glukagon juga meningkatkan mobilisasi asam lemak. Jadi, pada penderita diabetes melitus kadar lemak bebas paralel dengan kadar glukosa darah merupakan indikator baik mengenai beratnya diabetes melitus (Ganong, 1983).

Dalam hati dan jaringan lain, asam lemak dikatabolisme menjadi asetil ko-A. Sebagian asetil ko-A dibakar bersama dengan residu asam amino menjadi CO2 dan H2O dalam siklus asam sitrat tetapi suplainya melebihi kapasitas katabolisme asetil ko-A jaringan. Di hati penderita diabetes melitus terjadi peningkatan glukoneogenesis dan banyaknya glukosa dalam sirkulasi, selain itu juga terdapat kegagalan pengubahan asetil ko-A menjadi malonil ko-A yang kemudian menjadi asam lemak ( Ganong, 1983 ).

Bagi penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol, terjadi peningkatan konsentrasi trigliserida, lipoprotein, kilomikron, dan asam lemak bebas. Hal ini terjadi karena aktifnya enzim lipase sensitif hormon akibat tidak adanya insulin. Pengaturan metabolisme kolesterol akan berjalan normal apabila jumlah kolesterol dalam darah mencukupi kebutuhan dan tidak melebihi jumlah normal yang dibutuhkan. Kadar kolesterol serum darah tikus putih adalah 10-54 mg/dl ( Smith & Soesanto, 1988 ). Kadar kolesterol normal pada manusia adalah < 200 mg/dl. Kadar kolesterol dikatakan tinggi apabila kadar kolesterol > 240 mg/dl ( Dalimartha, 2000 ).
Mekanisme peningkatan kadar kolesterol darah pada penderita diabetes melitus adalah glukosa, asam lemak, dan asam amino yang diperoleh dari makanan tidak dapat dimetabolisme oleh tubuh secara normal karena reseptor yang seharusnya cukup menerima asupan yang sesuai mendapat kapasitas yang lebih sehingga banyak glukosa yang tidak mendapat reseptor. Akibatnya, banyak timbunan glukosa di pembuluh darah yang akan menyebabkan terjadinya peningkatan kolesterol.