Hujroh - Forum Pesantren Indonesia Alumni Pesantren Indonesia Forum      Misi Hujroh
 

Main juga kesini sul:
The Ghurfah Kisah Sukses Alumni Alumni di Luar Negeri Bisnis Online Hikayah fi Ma'had Railfans Dunia Pesantren Ekonomi Islam
Forum  Bisnis & Kerja  Wirausaha 
Negosiasi yang Bertele- tele Dalam Perundingan
Pages: [1]

(Read 399 times - 1 votes) 
  

Co Hujroh

  • Abadan fi Ma'had
  • ***
  • Co Hujroh No Reputation.
  • Join: 2018
  • Posts: 2095
  • Logged
Negosiasi yang Bertele- tele Dalam Perundingan
« on: 08 Jul, 2018, 20:41:22 »

Negosiasi yang Bertele- tele Dalam Perundingan

Pihak asing seringkah dipusingkan dengan ke biasaan yang terjadi ketika bernegosiasi di Cina, yang dianggap memakan waktu lama dan bertele- tele, seperti sedang berperang gerilya. Hal tersebut dikarenakan, pada tingkatan tertentu pihak dari Cina akan mengadopsi segala taktik secara psikologi dan bahkan fisikal guna melumpuhkan pihak yang berlawanan yang berada di sisi lain dari meja perundingan.
Kenyataannya, proses negosiasi berlangsung ketika pihak asing masuk ke Cina. Mengendalikan jadwal pihak yang berlawan sangatlah penting dalam proses bernegosiasi di Cina.
Pada suatu kunjungan, pihak asing akan dipertemukan dengan rekanan mereka di bandara dan
dilayani dengan perlakuan khusus untuk melalui bfea cukai. Di suatu kunjungan yang lain, mereka akan ditinggalkaiibegitu sa ja di bandara sampai akhirnya rekanan mereka “menemukkn” mereka.
Pihak asing mungkin cenderung untuk langsung melakukan negosiasi hanya karena mereka tahu bahwa tuan rumah sudah menyiapkan serangkaian acara untuk mengunjungi kuil- kuil tua dan pagoda yang terdapat di kota tersebut layaknya kunjungan wisata, yang kemudian dilanjutkan dengan perjamuan makan. Hal ini menjadikan pihak asing semakin kelelahan dan bertambah gemuk, sementara pihak dari Cina yang kurus-kurus sudah siap untuk memulai negosiasi keesokan hari tepat jam 7 pagi.
Lebih lanjut, ketika negosiasi terjadi tanpa tercapai apapun, satu-satunya langkah adalah keluar dari ruangan negosiasi. Pihak dari Cina sangat mengutamakan keharmonisan dalam hubungan. Persahabatan adalah segala-galanya. Perjamuan yang diiringi dengan banyak memberikan salut bisa menghangatkan suasana. Perjanjian yang sebenarnya seringkah dilakukan di tempat karaoke sambil meminum XO, dan ketika semua yang hadir sudah merasa lebih nyaman, maka permasalahan yang ada dapat dibicarakan dengan gamblang. Jika kita menyimak, pihak dari Cina, dalam beberapa kesempatan, akan memberitahukan permasalahan yang sebenarnya mengganggu dan cara untuk mengatasinya sehingga perundingan dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
Mengutip komentar juru runding salah satu pihak, “Kalau Anda terburu-buru melakukan perundingan, mereka akan berpikir bahwa ada yang tidak beres dengan perjanjiannya.
Maka ketika mereka mengajak Anda untuk melihat Tembok (' i na, berhentilah mengetukkan kepalan tangan Anda di meja dan nikmati pemandangannya.” Kadangkala, tempat yang lebih rendah dapat menampung lebih banyak.