[anon]

 

Pondok Pesantren Darul Qur’ an merupakan media untuk para penghafal al Qur’ an spesial puteri. Sistem pengajaran yang digunakan merupakan tata cara klasikal( Salafiyyah). Warna sistem pengajaran tata cara ini merupakan at Talaqqi Bi al Musyafahah( Face To Face) antara guru dengan anak didik( santri) dengan cara langsung. Mengenang kalau dalam membaca al- Qur’ an yang bagus serta betul amat terfokus pada Makharij al- Huruf, hingga tata cara di atas ialah salah satunya metode yang sangat efisien dalam penataran pustaka al- Qur’ an.

Dalam penataran pustaka al- Qur’ an dengan tata cara ini pasti hendak mengaitkan karya- karya standar para pakar Qira’ at, paling utama dalam permasalahan Ilmu Tajwid. Hingga di pondok pesantren ini dipelajari pula Awjuh al- Qira’ ah dengan merujuk pada kitab- kitab muktabar di golongan pakar Qira’ at. Mengingat al Qur’ an dengan cara spesial dipimpin oleh Ustdz. Ny Raihatul Jannah( al Hafidzah); alumni Pondok Pesantren Yanbu’ ul Qur’ an Bersih Jawa Tengah, yang sudah mempunyai sanad( mata kaitan) dalam mahfuz serta metodologi pustaka( Makharij al Graf) dari para malim kita; yang bersambung sampai Rasulullah( sanad tersemat).

KURIKULUM
a. Kurikulum Konsentrasi
Kurikulum konsentrasi adalah kurikulum primer; sebagai acuan kurikulum hafalan (Tahfizh). Kurikulum yang dipakai murni lokal dengan mengacu kepada model pondok pesantren klasik pada umumnya, secara khusus berkiblat kepada model Pondok Pesatren Yanbu’ul Qur’an Kudus Jawa Tengah. Karena itu metode yang dipakai berbasis tradisional dengan menerapkan metode Talaqqi Bil Musyafahah. Secara teknis, setiap hari para santri memiliki beban dua kali pertemuan (at Talaqqi); pagi hari dan sore hari, pagi untuk menambah hafalan (az Ziyadah) dan sore hari untuk mengulang hafalan (at Takrar).

b. Kurikulum Skunder
Kurikulum sEkunder berisi materi dalam pokok-pokok ilmu agama (’Ulmuddin adl-Daruriyyah) dengan referensi karya-karya ulama Salaf saleh, baik dalam Aqidah, Fiqih (Thaharah, Ibadah, dan Mu’amalah) maupun Tasawuf. Di dalam aqidah adalah madzhab mayoritas umat Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah al Asy’ariyyah dan al Maturidiyyah, di dalam Fikih berlandaskan kitab-kitab karya ulama madzhab Syafi’i, dan di dalam Tasawuf di atas jalan Imam al Junaid al Baghdadi, Imam al Ghazali, Imam Ahmad ar Rifa’i, Syekh Abdul Qadir al Jilani, dan ulama Sufi sejati lainnya. Proses pembelajaran materi skunder ini dengan tetap merapkan metode at Talaqqi Bil Musyafahah.

JENJANG BELAJAR
Dimulai dengan membaca al Qur’an Bi an Nazhar (membaca dengan melihat al Qur’an) untuk memperbaiki bacaan dalam waktu  6 bulan (1 semester), kemudian di lanjutkan membaca Bi al Ghaib (membaca tanpa melihat al Qur’an). Oleh karena pada dasarnya menghafal itu sangat tergantung kepada kekuatan nalar dan kesungguhan belajar; maka Pondok Pesantren Darul Qur’an tidak membebankan target waktu pencapaian kelulusan.

Santri muqim bertempat di asrama yang disediakan secara gratis dengan segala fasilitas di dalamnya dengan mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan. Santri musafir dapat pulang ke rumah masing-masing dengan tetap memperhatikan segala ketentuan proses tahfizh di Pondok Pesantren (Musafir Intensif). Termasuk, pihak pengurus memberikan keleluasaan bagi siapapun untuk menyetor hafalan al Qur’an secara berkala (Musafir non intensif).

FASILITAS
1.   Masjid
2.   Asrama santri
3.   Kantor
4.   Asrama pengasuh
5.   Dapur
6.   Gedung sekolah
7.   Lapangan
8.   Koperasi santri
9.   Perpustakaan
10.   Laboratorium computer
11.   Laboratorium bahasa
12.   Gudang
13.   Kamarmandi/wc
14.   Klinik kesehatan

ALAMAT
Desa Bendungan No. 24 Kecamatan Pagaden Barat Kabupaten Subang Jawa Barat.