Hujroh - Forum Pesantren Indonesia Alumni Pesantren Indonesia Forum      Misi Hujroh
 

Main juga kesini sul:
The Ghurfah Kisah Sukses Alumni Alumni di Luar Negeri Bisnis Online Hikayah fi Ma'had Railfans Dunia Pesantren Ekonomi Islam
Forum  Alumni & Pesantren  Daftar Pesantren di Sumatera Barat 
Profil Pondok Pesantren Ashhabul Yamin Agam
Pages: [1]

(Read 1112 times - 1 votes) 
  

anon

  • Abadan fi Ma'had
  • ***
  • anon No Reputation.
  • Join: 2020
  • Posts: 801
  • Logged
Profil Pondok Pesantren Ashhabul Yamin Agam
« on: 09 Sep, 2020, 08:56:26 »


Pondok pesantren Ashhabul Yamin terdapat di kaki gunung Marapi. Area dengan hawa adem serta panorama alam persawahan yang menghijau itu tidak lain merupakan suatu dusun yang bernama Lasi Tuo, terdapat di Kecamatan Canduang Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Di era dahulunya, Lasi Tuo merupakan suatu dusun yang sedikit alat pembelajaran serta kehidupan warga sedang di dasar garis kekurangan. Warga Lasi Tuo pada dikala itu sedang tunanetra mengenai berartinya pembelajaran, kekurangan, kesenjangan sosial sudah menutup pandangan mereka. Oleh sebab tu, animo warga amat kurang kepada pembelajaran. Kondisi itu amat berefek pada pembangunan dusun yang terhitung lelet.

Pondok Pesantren Ashhabul Yamin dibentuk pada Agustus 1992 oleh inisiatif serta kemauan Bapak Zamzami Yunus. Bapak sendiri merupakan seseorang malim yang berawal dari Lasi Tuo. Dia ialah alumni MTI Canduang, serta alumni Busthanul Muhaqqiqin, Malalo. Bapak pula sempat membimbing di 2 madrasah itu sepanjang puluhan tahun. Dikala mengundurkan diri bagaikan daya pengajar di MTI Canduang, dia bernazar membuat suatu pondok pesantren. Dia berencana memajukan Lasi Tuo serta warga biasanya. Bapak berkolaborasi dengan beberapa figur warga Lasi Tuo, ialah Bapak Malin Daro. Pembangunan pondok pesantren diawali di suatu tanah waqaf kepunyaan Malin Daro itu.

Pondok pesantren Ashhabul Yamin sukses dibentuk. Kala itu ponpes sedang amat simpel bangunannya. Pesantren ini cuma menyambut 19 anak didik dengan 4 daya guru, ialah Bapak Zamzami Yunus, Ustad Marzuk Malin Kayo, Ustad Syafrizal Penceramah Mangkuto, Ustad Ahmad Dardir Pakiah Bandaro serta Ernawati( almh) di aspek aturan upaya.

Sistem pembelajaran yang dianut pesantren ini pada durasi itu merupakan sistem pembelajaran salafiah ataupun halaqah. Kurukulum yang di gunakan cuma terbatas pada kurikulum pondok. Kurikulum ini diatur buat penajaman ilmu Nahwu, Sharaf, pengertian, fiqih serta lain–lain.

Pada mulanya cuma ada 3 ruangan semi permanen buat cara berlatih membimbing. Kemajuan cara berlatih membimbing pada durasi itu sedang amat memprihatinkan. Para santri cuma berlatih pada ruangan simpel. Duit sekolah yang dipungut dari santi cuma lumayan buat membeli kapur catat. Serta para daya guru digaji dari infak warga.

Dari seluruh keterpurukan itu, Ashhabul Yamin bangun mengepakkan sayapnya. Dengan niat yang kokoh, bapak bersama Pimpinan Yayasan meningkatkan Ashhabul Yamin bagaikan bentuk corong di tengah hitamnya kehidupan warga.

BENTUK BADAN PONDOK PESANTREN ASHHABUL YAMIN

Pada mulanya, bentuk organisasi di Ashhabul Yamin cuma mengenakan sistem pondok. Bersamaan bertumbuhnya durasi serta untuk menjajaki arus era, Ashhabul Yamin mulai turut berkecimpung dalam pembelajaran modern. Dalam pembelajaran biasa, terdapat 2 kadar, ialah Madrasah Tsanawiyah yang ialah sekolah setingkatan SMP, serta Madrasah Aliyah setingkatan SMA. Kedua kadar ini mempunyai era berlatih 3 tahun.

Bentuk badan pondok mementingkan pada program pelajaran buku kuning ataupun buku botak, semacam pelajaran Nahwu, Sharaf, Mantiq, Balaghah serta lain–lain. Pelajaran- pelajaran itu tidak lain merupakan perlengkapan buat bisa membaca sendiri kitab–kitab lain, semacam Fiqih, Tashauf, Hadist, Pengertian. Pelajaran itu pula bermanfaat buat menguasai kaedah–kaedah pustaka di dalam buku gudul yang lain. Cara berlatih di pondok sepanjang 7 tahun.

Nampak dari depan, bangunan Ponpes Ashhabul Yamin, Lasi, Agam, Sumatera Barat. Galangan. Eksklusif.

VISI
Terciptanya ulama yang mampu menghadapi tantangan zaman"

MISI
Mempelajari kitab kuning
Mengadakan diskusi
Mengujudkan ahklakul karimah
Pembenahan perpustakaan
Pengkaderan mubalig

ALAT SERTA INFRASTRUKTUR PONDOK PESANTREN ASHHABUL YAMIN

Alat serta infrastruktur sekolah mencakup bermacam perihal, antara lain: lokal, bibliotek, ruangan labor, kantor serta ruangan guru, kedai sekolah serta sistem sanitasi ataupun pengasingan di sekolah. Pada dikala ini, alat serta infrastruktur di Pondok Pesantren Ashhabul Yamin sedang dalam langkah kemajuan. Pada 2015 ini Ashhabul Yamin dalam akumulasi gedung. Perihal ini diakibatkan sebab membludakya partisipan ajar 2 tahun ke balik ini.

Untuk santri yang berawal dari luar kota ataupun luar wilayah, diadakan sebagian asrama yang lumayan mencukupi. Asrama putri terletak di dalam komplek sekolah. Sebaliknya buat asrama putra terdapat di luar komplek sekolah. Buat bibliotek, ruangan administrasi serta kantor telah mencukupi. Sebaliknya buat ruangan labor sedang dalam langkah pengembangan.

Meski Ashhabul Yamin terletak di dekat pemukiman masyarakat, udaranya lumayan bersih serta jauh dari pencemaran serta kontaminasi. Tiap santri dianjurkan buat hidup bersih serta segar. Mereka dilarang membuang kotor asal- asalan serta untuk yang melanggar hendak diberi ganjaran yang jelas.

Sedikitnya alat serta infrastruktur di Ashhabul Yamin tidak menyurutkan antusias para partisipan ajar. Ini justru bermanfaat buat mengarahkan mereka hidup apa terdapatnya, serta mengarahkan mereka berasumsi gimana triknya berprestasi di tengah keterbatasan.

DAYA PENDIDIK DAN SANTRI DI ASHHABUL YAMIN

Daya guru di Ashhabul Yamin ialah alumnus dari bermacam perguruan tinggi di dalam serta luar Sumatera Barat. Spesial pembelajaran pondok, daya guru didominasi oleh alumni Ashhabul Yamin sendiri. Mayoritas mereka merupakan guru laki–laki/ ustad. Sebaliknya dalam pembelajaran biasa, mayoritas guru berawal dari luar Ashhabul Yamin. Mereka mayoritas merupakan guru wanita yang tiba dari berbgai wilayah, semacam Canduang, Kamang, Padang Jauh, serta sebagian guru dari Lasi Tuo.

Sampai dikala ini, terdaftar 177 santri serta 128 santriwati di Ashhabul Yamin. Para partisipan ajar tiba dari bermacam tempat. Tidak hanya dari Lasi Tuo sendiri, banyak dari mereka tiba dari luar kota serta luar Lasi, antara lain dari Riau, Bengkulu, Jambi, Minggu Baru, Tembilahan, Bukittinggi, Payakumbuh, Pasaman, Padang Jauh, Nusa Tenggara serta lain–lain. Kenyamanan yang sudah diserahkan, membuat mereka senang berlatih di Ashhabul Yamin. Warga yang ramah membuat mereka merasa jadi bagian dari warga Lasi Tuo. Para santri serta santriwati yang berawal dari luar kota serta luar wilayah ditempatkan di asrama yang sudah diadakan oleh pihak sekolah, dimana mereka bisa bermukim dengan aman.

Tidak seluruh santri serta santriwati mempunyai kondisi ekonomi yang baik. Beberapa mereka sedang terdapat yang terletak di dasar garis kekurangan. Perihal ini diakibatkan sebab beberapa orang berumur mereka cuma bekerja bagaikan orang tani serta eksekutor tanah yang hasilnya tidak tentu. Pihak sekolah telah amat menguasai kondisi semacam itu, duit SPP juga amat cocok dengan pemasukan orang berumur anak didik.

KURIKULUM PONDOK PESANTREN ASHHABUL YAMIN

Terdapat 2 kurukulum pembelajaran di Pondok Pesantren Ashhabul Yamin, kurikulum pondok serta kurikulum 2013. Kurikulum pondok sesungguhnya tidak terdapat pergantian yang pokok pada tiap tahunnya. Tetapi bila kita memandang sebagian puluh tahun ke balik, buku kuning tidak dijarkan dalam wujud resmi di sekolah. Orang–orang berlatih buku kuning di surau–surau ataupun di rumah seseorang ustad, yang tidak terikat aturan–aturan khusus. Berlainan dengan saat ini ini, menekuni kitap kuning telah dengan cara resmi serta terikat dengan aturan- aturan khusus.

Sebaliknya dalam pembelajaran biasa, telah banyak ada perubahan- perubahan yang bisa diamati dari era ke era. Di tahun 2015 ini sudah digunakan kurikulum baru, ialah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 lebih memajukan aktivitas anak didik. Mereka dituntut sanggup buat berlatih sendiri dengan edukasi yang intens dari seseorang guru, alhasil guru cuma penyedia serta pembimbing. Aplikasi kurikulum 2013 telah terselenggara, tetapi belum digunakan dengan cara global.

AKTIVITAS EKSTRAKURIKULER

Tiap sekolah mempunyai badan siswanya sendiri, misalnya di sekolah- sekolah lain pada biasanya bernama OSIS. Badan santri di Ashhabul Yamin bernama ISPA, kependekan dari Jalinan Santri pondok Pesantren Ashhabul Yamin. ISPA membawahi aktivitas ekstrakurikuler santri, semacam aktivitas mukhadarah, dialog, cerdas- cermat, tidak kurang ingat pula aktivitas berolahraga. Dalam muhadharah, santri hendak dianjurkan motode berceramah dengan bagus, alhasil nilai- nilai kehidupan bisa dipetik dari ceramah yang dibawakan.

Dalam aktivitas dialog serta pintar teliti, wawasan santri hendak dicoba. Dialog merupakan forum perbincangan antara nafi serta musbit, ataupun perbincangan antara interogator serta penjawab. Aktivitas dialog mengangkut mengenai permasalahan pelajaran semacam Nahwu, Syaraf, Mantiq, Balaghah. Umumnya dalam dialog santri hendak dihidangkan bagian bagian, para santri diberi kewajiban buat membongkar permasalahan pada bagian itu. Perbincangan dapat berjalan hebat serta disitulah saat- saat mengasyikkan.

Aktivitas ekstrakurukuler di Ashhabul Yamin bermaksud buat ceria para santri buat lebih inovatif serta mandiri. ISPA ilustrasinya, santri hendak dilatih jadi seseorang atasan yang bagus serta bisa bertugas serupa dalam badan itu.

Tiap harinya, pondok pesantren Ashhabul Yamin senantiasa nampak bercahaya dari pagi hingga malam, sebab mayoritas santri menghabiskan waktunya di sekolah. Dari pagi hari sampai petang, para santri menjajaki pelajaran resmi semacam lazim. Pada petang harinya santri, spesialnya yang bermukim di asrama, melaksanakan aktivitas yang beraneka ragam, semacam takhasus, berolahraga serta bimbingan gendang.

Pada malam hari, santri senantiasa berlatih. Ashhabul Yamin mempunyai karakteristik khas yang amat berlainan dengan sekolah–sekolah lain. Terdapat sistem aktivitas berlatih yang istimewa. Tidak hanya menjajaki pelajaran resmi dari pagi hingga petang, pada malam harinya pula hendak ditemui aktivitas belajar- mengajar. Aktivitas ini umumnya diucap ngaji malam. Umumnya para siswa melaksanakan aktivitas berlatih di rumah sendiri. Berlainan dengan Ashhabul Yamin, para santri melaksanakan aktivitas berlatih bersama–sama. Dengan edukasi seseorang guru. Tidak hanya dari aktivitas berlatih malam, terdapat satu perihal lagi yang menarik di Ashhabul Yamin, ialah aktivitas takhasus. Takhasus merupakan aktivitas berlatih bonus buat menaikkan wawasan santri. Takhasus dimentori abang kelas ataupun tua.

Perihal ini ialah satu perihal yang amat baik, sebab para santri serta santriwati tidak cuma dididik dengan modul pelajaran, tetapi pula dianjurkan gimana jadi guru yang bagus. Perihal ini bukan tidak berargumen. Takhasus bisa melahirkan daya guru amat diperlukan sebagian tahun ke depan di Ashhabul Yamin. Aktivitas ini ialah salah satu ketentuan kelulusan untuk santri serta santriwati yang sudah bersandar di kelas 7, bagaikan tes akhir di Pondok Pesantren Ashhabul Yamin.