Hujroh - Forum Pesantren Indonesia Alumni Pesantren Indonesia Forum      Misi Hujroh
 

Main juga kesini sul:
The Ghurfah Kisah Sukses Alumni Alumni di Luar Negeri Bisnis Online Hikayah fi Ma'had Railfans Dunia Pesantren Ekonomi Islam
Forum  Alumni & Pesantren  Daftar Pesantren di Sumatera Barat 
Profil Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah Bayur tepi Danau Maninjau
Pages: [1]

(Read 928 times - 1 votes) 
  

anon

  • Abadan fi Ma'had
  • ***
  • anon No Reputation.
  • Join: 2020
  • Posts: 801
  • Logged


MTI Bayur merupakan institusi pembelajaran Islam yang dibuat oleh Syekh Muhammad Salim al- Khalidi dengan Bapak H. Sultani Abdullah. Berdirinya MTI ini berasal dari kelompok- kelompok“ membaca” yang dicoba di bermacam surau, berlatih semacam ini diucap pula halaqah.

Bapak H. Sultani Abdullah ialah eyang dari Ahmad Fuadi( pengarang roman negara 5 tower). Dia pula menantu dari Syekh Muhammad Salim al- Khalidi serta syekh Sulaiman Arrasuli( penggagas mti canduang). Kedudukan Bapak H. Sultani Abdullah kepada kemajuan MTI- MTI tidak diragukan lagi. Beliau ialah salah seseorang yang menggagas sistem halaqah jadi sistem kategori pada tahun 1928 di Canduang. Beliau pula jadi pimpinan badan kongres awal yang diadakan di Madrasah Tarbiyah Isalamiyah Canduang.

Syekh Muhammad Salim al- Khalidi dengan Syekh Sulaiman Arrasuli merupakan satu angkatan. Syekh Muhammad Salim al- Khalidi berangkat ke Mekah sehabis kembalinya Syekh Sulaiman Arrasuli pada era ke- 19. Syekh Sulaiman Arrasuli berlatih di Mekah sepanjang 7 tahun.

Sepulangnya Syekh Muhammad Salim al- Khalidi dari Mekah, hingga pada tahun 1915 dirintis pendirian MTI Bayur. Karena pada durasi itu telah terdapat Tarbiyah Sibiyan. Tarbiyah Sibiyan ini terdapat di laman MTI Bayur saat ini, cocok namanya Tarbiyah ini spesial untuk kanak- kanak.

Pada tahun 1928 sebagian kelompok- kelompok halaqah telah dideklarasikan jadi Madrasah Tarbiyah Islamiyah, semacam Madrasah Tarbiyah Islamiyah Canduang, MTI Malalo serta MTI Jaho. Perihal itu, bersamaan dengan kemauan Syekh Muhammad Salim al- Khalidi buat menghasilkan sistem halaqah jadi sistem kategori, mengenakan meja serta kediaman catat bagaikan alat berlatih. Begitu juga yang sudah dicoba oleh sebagian MTI- MTI yang lain.

Kemudian pada 1929 Syekh Muhammad Salim al- Khalidi dengan sahabat- sahabatnya meluluskan buat mendirikan MTI pula. Setelah itu pada tahun yang serupa Syekh Muhammad Salim al- Khalidi memohon dorongan pada Syekh Sulaiman Arrasuli. Biar murid- murid MTI Canduang yang berawal dari Bayur kembali serta membimbing di MTI Bayur. Tetapi Syekh Sulaiman Arrasuli tidak berikan permisi, sebab MTI Canduang kala itu pula menginginkan guru tolong.

Dengan begitu, Syekh Muhammad Salim al- Khalidi melaksanakan konferensi dengan para teman- temannya buat mendirikan sekolah terlebih dulu. Kesimpulannya, pada bertepatan pada 05 Mei 1930 berdirilah MTI Bayur dengan 3 kategori. Persisnya di Jorong Kapalo Koto, Kanagarian Bayur, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Bagian timur situ Nagari Maninjau.

Sebab MTI Bayur ini sudah berdiri, setelah itu Syekh Sulaiman Arrasuli membagikan permisi pada murid- muridnya yang berawal dari Bayur buat menolong Syekh Muhammad Salim al- Khalidi membimbing.

Salah seseorang anak didik Syekh Sulaiman Arrasuli yang kembali ke Bayur merupakan Bapak Muhammad Taher. Beliau ialah alumni awal MTI Canduang yang membimbing di MTI Bayur. Bapak Muhammad Taher sudah sudah menemukan sertifikat dari gurunya Syekh Sulaiman Arrasuli.

Tidak cuma malim yang berfungsi dalam pendirian MTI Bayur ini, namun pula figur adat.

Bapak H. Sultani Abdullah Datuak Dubalang serta Bapak Muhammad Taher Datuak Rajo Endah misalnya, tidak hanya mereka pakar dalam perihal agama mereka pula mengerti kepada perkara adat.

Tidak sedikit dari warga yang ikut serta kepada pembangunan MTI Bayur, mulai dari para anak muda, bundo kanduang sampai jago warga yang lain. Mereka tidak cuma berfungsi buat pembangunan saja, namun pula turut memantau dan melindungi santri yang berlatih di pesantren ini.

Bertahannya MTI Bayur hingga hari ini, pasti melampaui cara yang jauh. Banyak tantangan yang dialami. Terdapat masa- masa MTI mengalami perkara yang berat. Misalnya pada tahun 1980 MTI Bayur hadapi darurat anak didik, kala itu tidak sebagian orang yang mau berlatih agama.

Di sisi itu, pula keluar Pesan Ketetapan Bersama( SKB) 3 Menteri mengenai penerapan Tes Negeri untuk sekolah swasta. Ini jadi salah satu karena minimnya atensi warga buat menyekolahkan buah hatinya ke pesantren. Sebab warga berpikiran kalau bila sekolah di pesantren sesuatu dikala susah memperoleh profesi.

Terbitnya SKB 3 menteri itu jadi tantangan sendiri untuk MTI Bayur, tidak hanya menekuni kitab- kitab kuning bagaikan karakteristik khas. Santri pula wajib berlatih pelajaran- pelajaran madrasah. Ditambah dengan bidang untuk Madrasah Aliyah wajib merujuk ke sekolah Madrasah Aliyah Negara( MAN) terdekat.

Semulanya, bidang yang terdapat di MTI Bayur cuma bidang agama. Karena sekolah terdekat tidak terdapat bidang agama hingga MTI Bayur dengan cara sah menjajaki bidang IPS. Tetapi pada tahun 2005 dibuka bidang agama di MAN Maninjau, kesimpulannya madrasah kembali ke bidang agama pada tahun 2007 hingga dikala ini.

Tantangan yang dialami MTI Bayur terus menjadi berat, ini bukan sebab aspek luar namun dari dalam sekolah. Ialah ditiadakannya sebagian pelajaran buku kuning, semacam ilmu mantiq, balaghah, serta tarekh. Ini sebab para santri lebih menggemari pelajaran madrasah ditambah dengan para guru yang kurang ahli buat mengajarnya.

Belum lagi persolan honor guru- guru yang membimbing, ini ialah perkara klasik yang hingga hari ini sedang menghinggapi sekolah- sekolah swasta yang lain. Tetapi guru- guru itu sedang senantiasa membimbing walaupun wajib mencari pemasukan bonus, sebab mereka merasa bertanggungjawab atas MTI Bayur ke depannya.

Atas peperangan para pewaris buya- buya dulu, kesimpulannya kasus itu kilat ditangani dengan melaksanakan perbaikan kurikulum. Dan membuat terobosan- terobosan baru buat tingkatkan atensi warga kepada pesantren. Dengan begitu, buat tahun selanjutnya santri MTI Bayur bertambah meningkat.

Santri tidak cuma dibekali dalam ilmu agama, tetapi pula ketarampilan- keterampilan yang lain. Semacam muzakarah, muhadharah, kaligrafi, tahfidz al- Quran, pramuka sampai drumband. Kegiatan- kegiatan semacam ini diadakan tiap minggunya dengan durasi bergantian.

Inovasi untuk inovasi lalu dicoba. Terdaftar MTI Bayur ialah salah satunya sekolah menengah yang menekuni ilmu falak. Tidak cuma itu MTI Bayur senantiasa diundang oleh Kantor Area Departemen Agama RI Provinsi Sumatera Barat buat memandang bulan sabit ke Padang dikala masuk Ramadan serta hari- hari berarti yang lain.

MTI Bayur sudah memainkan kedudukan berarti dalam kenaikan kualitas pembelajaran agama di Sumatera Barat serta dengan cara Nasional biasanya. Dimana alumnus MTI Bayur telah banyak jadi malim, guru, dosen, aku negeri, pegiat hukum sampai berasosiasi ke partai politik. Dikala ini jumlah santri MTI Bayur berkisar 200 orang dengan 35 orang guru yang dikepalai oleh Dra. Afni Awida buat tingkatan Tsnawiyah. Sebaliknya buat tingkatan Aliyah dipandu oleh Yulimar, S. Pd.