Hujroh - Forum Pesantren Indonesia Alumni Pesantren Indonesia Forum      Misi Hujroh
 

Main juga kesini sul:
The Ghurfah Kisah Sukses Alumni Alumni di Luar Negeri Bisnis Online Hikayah fi Ma'had Railfans Dunia Pesantren Ekonomi Islam
Forum  Alumni & Pesantren  Daftar Pesantren di Jawa Timur 
Ponpes Pondok Pesantren Gontor | Sejarah, Profil, Pendaftaran dan Biaya Masuk
Pages: [1]

(Read 12875 times)   

Admin

  • Administrator
  • Abadan fi Ma'had
  • ***
  • Admin No Reputation.
  • Join: 2013
  • Posts: 2615
  • Logged


KISAH ANEH SAYA KETIKA MONDOK DI PESANTREN GONTOR, 3 MINGGU LANGSUNG BISA BAHASA ARAB!
Iya ini sungguhan, sebagai anak baru Gontor tidak peduli saya bisa bahasa arab atau tidak, semua pengumuman baik tulisan maupun lewat pengeras suara semuanya pakai bahasa arab, awalnya saya merasa tidak nyaman dan khawatir, namun secara ajaib tanpa saya menyadarinya dengan milio yang ada di Gontor, semua anak baru, tidak cuma saya, tapi semuanya jadi bisa bahasa arab dalam 3 minggu.


Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh ya akhir, ahlan wa sahlan biqudumikum fii hazal ma'had, itulah kata kata yang selalu saya dengar ketika baru pertama kali datang ke bagian custom house pondok modern Darussalam Gontor


Anda sampai mendarat di website ini pasti karena sedang mencari informasi tentang pesantren Gontor atau cara pendaftaran di Ponpes Gontor ini? Baik, selamat datang di Hujroh.com, sebuah forum online untuk diskusi dan berbagi segalah hal yang berkaitan dengan Pondok Pesantren di Indonesia.


Apapun posisi anda saat membuka Hujroh ini, baik tiduran atau tengkurep dengan hape smartphone anda di depan muka anda yang mulai menua, bila yang ada cari adalah informasi tentang Pesantren Gontor dan cara daftar dan sebagainya maka baca terus tulisan ini sampai habis karena saya akan mencoba menceritakan semampu saya tentang itu semua kepada anda sehingga tulisan  ini akan menjadi tulisan paling lengkap tentang Pesantren Gontor juga cara mendaftar dan trik juga kisah cerita lika liku kehidupan sebagai santri Gontor yang merupakan pesantren dimana saya menuntut ilmu dulu.


Dan kalau ada yang kurang tepat atau punya informasi yang lebih baik maka anda bisa langsung menambahkanya dengan posting pendapatmu di bawah artikel ini, ini adalah Hujroh.com yang merupakan sebuah forum alumni pesantren dan santri Indonesia, daftar gratis di https://www.hujroh.com/index.php?action=register


Tulisan ini adalah catatan saya tentang Pondok Pesantren Gontor yang mana Pondok Pesantren Gontor Itu adalah sebuah pondok pesantren yang posisinya ada di Kabupaten Ponorogo dan ada di kecamatan Mlarak, nama desanya itu Desa Gontor. jadi sebenarnya nama pesantren ini adalah Darussalam yang berarti secara bahasa adalah Kampung Damai atau Peace Country. Namun kemudian sepertinya kata Gontor lebih populer dibanding Darussalam. Gontor, sebuah desa yang menjadi nama pesantren. bahkan meski dengan belasan cabang pesantren yang ada di jawa, sumatera dan sulwesi, dengan nama nama desa yang berbeda tentunya, namun tetap saja disebut dengan Gontor. AJIIIBB.


MISTERI SEJARAH GONTOR YANG BELUM KAMU TAU
Konon katanya dulu Sebenarnya nama Gontor itu berasal dari kata bahasa jawa yaitu nggon kotor atau tempat yang kotor karena dulu di sana itu tempatnya para Penyamun, rampok, begal, maling dll bersarang, entahlah mungkin ratusan tahun yang lalu, tapi kemudian sekarang sudah menjadi sebuah nama yang harum yaitu menjadi branding dari sebuah pondok pesantren terbesar di Indonesia.


jadi flashback ke abad 18 dari sanalah Pesantren Gontor berasal embrionya, yaitu dari pesantren Pondok Tegalsari, yang ada di Jetis Ponorogo Jawa Timur, Jetis ini ada di selatan Gontor, jadi seingat saya ketika masih jadi santri, kalau santri mau belanja maka salah satu opsi belanja adalahke Jetis, karena Jetis salah satu pusat perdagangan meski tidak sebesar Ponorogo, ketimbang jauh jauh ke kota Ponorogo.


Namun Desa Tegalsari sendiri menurut saya ketika dulu masih di Gontor, itu desa kecil yang masih masuk masuk ke jalan desa meski tidak terlalu jauh juga dari jalan provinsi. namun tidak bisa dibayangkan bahwa Pesantren Tegalsari dulunya adalah Pesantren yang legendaris. yang aneh adalah selama ini saya jarang mendengar Tegalsari sebagai pondok pesantren yang populer.


yang Unik adalah di Pesantren Tegalsari ini, dulunya Bendara Pangeran Harya Dipanegara atau Pangeran Diponegoro sempat mondok dan menjadi santri pondok Pesantren Tegalsari. ini saya ketahui dari postingan Gubernur DKI Jakarta 2019 Anies Baswedan, yang mana Anies juga mengatakan bahwa joglo rumahnya yang ada di Jakarta adalah boyongan joglo asli dari Pesantren Tegalsari.


PESANTREN PERTAMA DAN TERTUA DI INDONESIA YANG DISEMBUNYIKAN SEJARAH
Pondok Tegalsari ini didirikah oleh Kyai Ageng Hasan Besari (Bashori) menurut catatan sejarah pondok Tegalsari ini sangat masyhur dengan ribuan santri dari pelosok nusantara karena belum ada Indonesia. yang menarik tokok pergerkana HOS (Haji Oemar Said) COkroaminoto yang merupakan Guru dari Semaoen, Alimin, Muso, Soekarno, Kartosuwiryo, bahkan Tan Malaka pernah berguru padanya adalah santri dari Pondok Tegalsari. tidak mengherankan karena COkroaminoto adalah orang Ponorogo, (lahir di Ponorogo, Jawa Timur, 16 Agustus 1883 – meninggal di Yogyakarta, Indonesia, 17 Desember 1934 pada umur 51 tahun. yang merupakan salah satu pemimpin organisasi pertama di Indonesia, yaitu Sarekat Islam (SI).


santri santri terkenal yang lain adalah Pakubuwono II dari kerjaaan kartasura Sri Susuhunan Pakubuwana II (lahir: Kartasura, 1711 – wafat: Surakarta, 1749) dan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Raden Ngabehi Rangga Warsita (alternatif: Ronggowarsito, Han.:​lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 15 Maret 1802 – meninggal di Surakarta, Jawa Tengah, 24 Desember 1873 pada umur 71 tahun)


jadi Gontor asalnya adalah nama desa kemudian menjadi terkenal karena sebuah pesantren berdiri di atasnya. Sebenarnya nama pondok pesantren nya itu adalah Darussalam yang mana adalah Berarti kampung Damai atau kalau kamu ke sana dan masuk ke toko santri di sana untuk berbelanja belanja souvenir, kamu bakal nemuin di sana beberapa stiker untuk dijual sebagai kenang kenangan pernah ke Gontor dengan tulisan stiker PEACE COUNTRY atau KAMPUNG DAMAI.


KISAH MISTERIUS GONTOR LAMA (SEBELUM GONTOR YANG SEKARANG KAMU MAU DAFTAR)
Kemudian bagaimanakah hubungan antara pondok Tegalsari dengan Pondok Pesantren Gontor yang sekarang masih berdiri?

Pada abad ke-19 ketika itu pondok Tegalsari dipimpin oleh Kyai Hasan Khalifah yang pada saat itu pondok tegalsari mengalami kemunduran, jadi pondok nya mulai mengalami penurunan atau surut,


Ada salah satu santri yang disayangi nya bernama Raden Mas Sulaiman Jamaludin yang kelak akan menjadi medium berdirinya Pesantren Gontor yang sekarang.

Jadi ini jalan takdir dimana menjadi asal muasal cikal bakal Pesantren Gontor yang ada sekarang. Raden mas Sulaiman Jamaludin ini yang ternyata adalah seorang keturunan dari keraton kasepuhan Cirebon dinikahkan dengan anak gurunya yang bernama nyai Sulaiman, Nyai Sulaiman (nama aslinya adalah Oemijatin) adalah putri dari kyai Hasan Khalifah dan oleh gurunya itu, Raden Mas Sulaiman Jamaludin dan istrinya diberikan amanat untuk mendirikan sebuah pesantren baru guna meneruskan pondok Tegalsari saat itu surut.


Pada saat itu saya juga kurang bisa memastikan Apakah pondok Tegalsari sudah benar-benar surut atau santrinya sudah tidak ada lagi atau bagaimana saya kurang mengerti yang jelas di sini Raden Mas Sulaiman Jamaludin diperintahkan atau diamanahkan untuk membuat pondok pesantren baru yang bisa meneruskan pondok Tegalsari yang sudah surut, namun posisinya bukan ada di lokasi pondok Tegalsari sebelumnya melainkan  di sebelah tenggara 3 km dari Tegalsari dan ini disebut sebagai GONTOR lama.


Jadi itu adalah peralihan dari Tegalsari menjadi GONTOR, tapi ini masih GONTOR LAMA RADEN MAS SULAIMAN JAMALUDIN, jadi para pimpinan keluarga pondok Gontor yang biologis masih keturunan Raden yang bila dirunut masih keturunan Keraton Kesepuhan Cirebon Jawa Barat dari silsilah RADEN MAS SULAIMAN JAMALUDIN.


Di tenggara Tegalsari itulah lokasi yang sekarang menjadi posisi pondok pesantren Gontor, yang sudah saya siratkan Gontor berasal dari bahasa Jawa yaitu nggon kotor dimana di sana merupakan tempat persembunyian perampok begal dan rampok meski ini perlu diklarifikasi lagi, tapi mungkin bisa jadi betul mengngat zaman dahulu masih banyak hutan kontras dengan sekarang hampir semua wilayah di pulau jawa isinya rumah dan bangunan, semua tempat udah nggak ada yang kosong lagi udah penuh dengan manusia zaman sekarang ini


Dan pondok Gontor lama ini yang merupakan jembatan yang kemudian bermetaforsa menjadi Gontor Baru yang ada saat ini ternyata memiliki tiga generasi:

yang pertama pendirinya yaitu kyai Raden Mas Sulaiman Jamaludin
yang generasi kedua adalah kyai Arham Anom Besari itu putranya kemudian
yang ketiga kyai Santoso Anom Besari itu cucunya nah kemudian kyai Santoso Anom Besari wafat di usia muda (WAFAT TAHUN 1918) yang meninggalkan 7 anak-anak yang masih kecil akhirnya pondok Gontor lama ini pun berakhir,


Namun ibunya yaitu Raden Roro Sudarmi menyekolahkan anak-anaknya ke pondok pondok yang ada di pulau Jawa sampai Sumatera, dari 7 anaknya, 3 anak menjadi pendiri Pondok Pesantren Gontor yaitu kyai haji Imam Zarkasyi beliau sempat ke Padang dan dari sanalah banyak buku yang jadi bagian dari kurikulum Gontor yang ada sekarang, yang membuat penasaran siapakah 4 saudara lainnya selain KH Imam Zarkasyi, KH Ahmad Sahal dan KH Zainudin Fananie? kalau ada yang tahu silahkan komentar yah di bawah ini, syukron jazakallah.


KYAI MATI PONDOK MATI, SEREM
Itulah mengapa di Gontor ada satu nilai yang dijadikan landasan yaitu nilai KADERISASI, dimana hal ini dijadikan satu nilai penting karena mengingat pengalaman dimana ketika KYAINYA MATI MAKA PESANTREN NYA IKUT MATI, oleh karena itu Pesantren Gontor menghindari hal ini, dengan cara mengkader guru guru agar menjadi penerus yang berkualitas sehingga tidak menjadi penerus yang lemah sehingga Pesantren Gontor tidak surut sebagaimana Pesantren Tegalsari dulu.

Saya masih ingat dulu Kyai Hasan Abdullah Sahal sering berkata ketika pidato Khutbatul Arsy, HATI HATI GENERASI KE TIGA, diulang ulang sampai 3 kali kalau ingatan saya tidak salah, jelas maksudnya agar waspada, jangan menjadi generasi yang lemah, karena Gontor ini adalah milik umat, Pesantren yang sudah tidak dimiliki secara pribadi oleh keluarga biologis pendiri tapi sudah menjadi milik umat karena sudah diwakafkan kepada umat, jadi tanggung jawab umat Islam untuk menjaga Pondok Gontor, apa ada yang ingat sama dengan saya?



INI JAWABAN JITU BAGAIMANA GONTOR BARU TERBENTUK?
Gontor berdiri pada tahun 1926 oleh Trimurti, yaitu Kyai Haji Imam Zarkasyi, Kyai Haji Ahmad Sahal, dan Kyai Haji Zainudin Fananie. yang paling tua adalah KH Ahmad Sahal, kemudian KH Imam Zarkasyi kemudian KH Zainudin Fananie, dan Gontor berdiri di atas dan untuk semua golongan. Tidak ada NU atau Muhamadiyah di Gontor. semuanya diterima, di Gontor Subuh Qunut dan ada dzikir jamaah setelah sholat. tapi di sini tidak ada perayaan maulid Nabi SAW.


Yang unik adalah berdirinya Gontor Baru pada tanggal 20 September 1926 bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1345, dalam peringatan Maulid Nabi SAW, dimana banyak yang berpendapat bahwa keluarga Gontor adalah Muhamadiyah, meski di Gontor sendiri menganut nilai berdiri dan di atas semua golongan, bahkan ada guyon bahwa Gontor adalah Muhammad NU.


Ada satu ungkapan yang saya ingat ketika masih jadi santri di Gontor, tolong koreksi kalau salah, yaitu : Kalau semua guru, kyai di Gontor adalah Muhammadiyah, maka Gontor tidak boleh jadi Muhammadiyah, dan kalau semua guru, kyai di Gontor adalah NU (Nahdlotul Ulama) maka Gontor tidak boleh jadi NU.


Gontor didirikan setelah perjalanan panjang pendidikan ketiga pendirinya di pesantren pesantren di pulau jawa, para pendiri Gontor ada tiga yang kerap disebut dengan TRIMURTI :

K.H. Ahmad Sahal (1901–1977)
K.H. Zainudin Fananie (1908–1967)
K.H. Imam Zarkasyi (1910–1985)


BIOGRAFI KH AHMAD SAHAL (EMANG APA HUBUNGANNYA DENGAN PENDIRIAN GONTOR?)
Kyai haji Ahmad Sahal lahir di Gontor pada tanggal 22 Mei 1901 dan kemudian beliau meninggal di Gontor pada tanggal 9 April tahun 1977 ketika umurnya 71 tahun beliau bersama dengan dua orang adik nya yaitu kyai haji Zainuddin Fanani dan kyai haji imam zarkasyi mendirikan Gontor setelah beliau belajar ke beberapa pesantren yang ada di pulau Jawa kyai haji Ahmad Sahal adalah anak kelima dari kyai Santoso Anom Besari yang merupakan pimpinan terakhir dari pesantren Gontor lama yang akhirnya surut
Pada tahun 1977 tanggal 9 April tepat jam 19.00 WIB beliau wafat menghadap Allah SWT. Meninggalkan seorang istri (ibu Sutichah Sahal) dan sembilan orang putra dan putri, mereka itu adalah: 1) Drs. H. Ali saifullah, alumni Fak. Pedagogy UGM, 2) Ir. Moh. Ghozi, alumni Fak. Pertanian UGM,  3) Siti Arsiyah Zaini (istri Drs. H.M. Zainy). 4) Dra. Ruqoyyah Fathurrahman, alumni Fak. Ilmu Pendidikan IKIP Jakarta. 5) Siti  Utami Bakri SH., alumni Fak. Hukum Unibraw Malang, 6) KH. Hasan Abdullah  Sahal, alumni Universitas Islam Madinah dan Al-Azhar Cairo, salah seorang Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, 7) Dra. Aminah  Mukhtar, M.Ag.,  alumni S 2 Universitas Muhammadiyah Malang, Pengasuh   Pondok Pesantren Putri Al-Mawaddah Coper, Jetis , Ponorogo. 8) H. Ahmad Tauhid Sahal, Guru KMI Pondok Modern Darussalam Gontor. 9) Drs Imam Budiono, alumni Fak. Tarbiyah IAIN Yogyakarta.


dan awal mula bagaimana Gontor tercetus adalah ketika kyai haji Ahmad Sahal pada tahun 1926 diutus menjadi utusan umat Islam dari daerah Madiun ke kongres umat Islam Indonesia yang waktu itu diadakan di Surabaya di sana beliau terinspirasi bagaimana menciptakan muslim yang bisa bahasa Inggris tapi juga bisa berbahasa Arab dari sanalah ide untuk membangun pondok pesantren Gontor bermula akhirnya beliau membuka pondok modern Darussalam Gontor dari sisa pondok Gontor lama yang sudah lama surut sejak ditinggal meninggal oleh ayahnya yaitu kyai Santoso Anom Besari.


Awalnya beliau mendidik mendirikan Tarbiyatul Athfal kemudian mendirikan pandu bintang Islam dan juga klub olahraga dan kesenian disebut dengan riadotul badaniah Tarbiyatul Athfal

BIOGRAFI KH IMAM ZARKASYI (MEMANG APA HUBUNGANNYA DENGAN PENDIRIAN GONTOR?)
Kyai haji imam zarkasyi beliau lahir di desa Gontor pada tanggal 21 Maret tahun 1910 dan meninggal di Madiun pada tanggal 30 April 1985 pada umur 75 tahun riwayat pendidikannya adalah mondok di beberapa pesantren yang ada di Ponorogo yaitu pondok pesantren josari pondok pesantren joresan dan pondok pesantren Tegalsari jadi pesantren Tegalsari ternyata masih ada ketika kyai haji imam zarkasyi masih kecil kemudian beliau menyelesaikan belajarnya di sekolah Ongko loro dan juga melanjutkan di pondok pesantren jamsaren solo yang kemudian saya telusuri ternyata pondok Jamsaren Solo  nya masih ada sampai sekarang meski sejarahnya saya baca sempat vakum selama kurang lebih 50 tahun


Kemudian ketika beliau masih ada di solo beliau melanjutkan ke sekolah Arabiyah  Adabiyah  yang waktu itu diampu oleh  Ustadz M.O. Al-Hasyimy sampai tahun 1930.

Setelah dari solo kemudian beliau melanjutkan ke Kweekschool di Padang di Padang panjang Sumatera barat dan ketika di sana beliau bertemu dengan gurunya itu Mahmud Yunus dan Mahmud Yunus ini buku-bukunya atau kitab-kitab-nya sampai selama Saya belajar di Gontor banyak yang dipakai untuk kurikulum jadi ini adalah benang merahnya


Jadi nanti kalau anda belajar di Gontor pasti akan banyak menemukan buku hasil karya dari Mahmud Yunus namun beberapa waktu yang lalu saya mendengar bahwa Gontor tidak menggunakan lagi buku-buku dari Mahmud Yunus tapi membuat buku sendiri hasil dari pemikiran guru-guru Gontor yang ada saat itu entahlah sekarang apakah buku-buku Mahmud Yunus masih digunakan di Gontor atau tidak


Kemudian setelah itu kyai haji Ahmad Sahal memanggil pulang kyai haji Imam Zarkasyi untuk pulang ke pondok ke Gontor dengan tujuan agar bisa mengembangkan Gontor padahal waktu itu kyai haji Imam Zarkasyi sudah ditawar jabatan yang cukup tinggi di Padang Sumatera Barat namun karena kyai haji Ahmad Sahal sudah memiliki visi untuk mendirikan pesantren Gontor, membangunkan kembali Gontor maka kyai haji Imam Zarkasyi dipanggil untuk membesarkan Gontor


Pada tanggal 30 April 1985 pukul 21.00 WIB beliau meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Madiun dengan meninggalkan seorang Isteri dan 11 orang putera puteri. Yaitu : KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. (Alumni al-Azhar University Cairo dan salah seorang Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor), 2). Hj. Siti Khuriyyah Subakir (Alumni Mu’alimmat Muhammadiyah Yogyakarta), 3). Hj. Dra. Siti Rosyidah (Alumni IKIP Negeri  Yogyakarta), guru SMA-SPG Negeri Ponorogo, Dosen ISID Gontor), 4) Drs. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A (Alumni Darul Ulum Cairo, Pudek I Fak. Ushuluddin ISID Gontor), 5). Dra. Hj. Annisah Fatimah Tijani (Alumni IAIN Sunan Kalijogo, Direktris Mu’alimmat Al Amin Madura), 6). Siti Farid Ismail (Alumni PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Bidan SRSU Ponrorogo). 7) Dra. Maimunah Alamsyah (Alumni IAIN Sunan Ampel. Dosen STIE Banjarmasin. 8). H. DR Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, M>A (Alumni College University of the Punjab Pakistan , Pengasuh Pondok Putri Mantingan, Dosen ISID Gontor). 9) H. Hamid Fahmi Zarkasyi, MA Ed (Alumni Institut of Educatioan an Research University of the Punjab University Lahore), 10). Drs. Nasrullah Zainul Muttaqin (Alumni SASDAYA UGM Yogyakarta, Dosen ISID Gontor). 11) Ir. Muhammada Ridho, MM (Alumni FTP Yogyakarta).


BIOGRAFI KH ZAINUDIN FANANIE
Lahir di Gontor Ponorogo pada tanggal 23 Desember 1908. Putera keenam Kyai Santoso Anom Besari.

Pendidikan: Masuk Sekolah Dasar Ongko Loro Jetis Ponorogo, sementara itu mondok  di pondok pesantren Josari Ponorogo, kemudian ke Termas Pacitan, lalu  ke Siwalan Panji Sidoarjo. Dari sekolah  Ongko Loro ia pindah ke sekolah dasar Hollandshe Inlander School (HIS), kemudian melanjutkan ke kweekschool (Sekalah guru) di Padang. Sesudah tamat sekolah guru ia masuk Leider School (sekolah  pemimpin) di Palembang. Selain itu  beliau pernah  belajar pada Pendidikan Jurnalistik dan Tabligh School (Madrasah Muballighin III) di Yogyakarta, dan selesai pada tahun 1930.


Kegiatan KH Zainudin Fananie selepas dari Kweekshcool atau sekolah guru di Padang beliau lebih banyak di Palembang Sumatera Selatan dan Jakarta.

Pada tanggal 21 Juli 1967 beliau meninggal dunia di kediamannya di Jakarta, meninggalkan seorang istri dan seorang anak yaitu Drs. H. Rusydi Bey (Anggota Badan Wakaf Pondok Miodern Gontor.


CERITA MASA LALU YANG KELAM TENTANG GONTOR
Bercira tentang bagaimana rasanya mondok di Gontor tentu akan sangat panjang, sebgaimana teman teman lainnya yang pernah mondok di pesantren, coba ceritakan bagaiamana pengalaman anda ketika pernah belajar di Pondok pesantren dulu?


Banyak hal yang bisa diceritakan tentang Gontor saya juga bingung mau dari mana, saya sendiri alhamdulillah bisa jadi alumni Gontor yang lulus pada tahun 2008 dan Gontor itu sudah menjadi salah satu bagian hidup saya karena saya SMA di sana , dan di Gontor namanya bukan SMA tapi namanya KMI  atau kulliyatul Mu'allimin al-islamiyyah, banyak juga teman teman saya yang berguguran sebelum lulus, istilahnya ala dawam kalau di pondok, ada salah satu kawan saya yang satu daerah tidak naik kelas kemudian akhir nya keluar dari pondok. di GOntor persaingan sangat ketat, tidak hanya masalah nilai akademis, tapi nilai akhlak dan adab pun dipertimbangkan, kalau nilai bisa saja tidak naik kelas, tapi kalau nilai akhlahknya kurang, atau di sini istilahnya adalah SULUK MUQOLLAB, maka biasanya dipindah atau dimutasi ke pondok Gontor cabang, salah satunya adalah saya, dipindah ke Banyuwangi, Pondok pesantren Gontor 5 Darum Muttaqien atau DMT. Lucu juga alasan saya dipindah karena dulu saya curhat dan mengkritik wali kelas 5 saya dulu. Tapi alhamdulilah di Banyuwangi saya banyak dapat pengalaman, suatu kota paling ujung jawa timur, dimana kalau naik bus dari Ponorogo rasanya durasi perjalananya sama seperti Ponorogo Jakarta, ya itulah dinamika pondok.


Tapi tidak semua yang dipindah karena masalah akhlak atau adab, bisa juga karena santri tersebut sangat ahli di bidang tertentu, sehingga dia dipindah ke pondok cabang agar bisa menularkan keahliannya sehingga di pondok cabang itu bisa lebih berkembang dalam bidang tersebut, karena kita sering menduga apa salah orang ini, orang ini akhlaknya baik dan nilainya juga sangat bagus. Kemungkinan besarnya adalah seperti itu. tapi jangan sedih dan gelisah, itu bisa jadi bumbu bumbu kehidupan yang bisa kita ceritakan kelak kepada anak cucu dan teman teman seperjuangan.


DULU SAYA KHAWATIR APAKAH MASUK PESANTREN GONTOR ITU JALAN YANG TEPAT?
Pertama kali terngiang selepas MTS akan ke Gontor adalah munculnya rasa khawatir di hati saya, meski hati sudah bulat mau masuk ke Gontor, intinya ketika memutuskan untuk masuk sih sebenarnya saya ngerasa agak takut ya, ini sebelum masuk jadi belum sampai masuk nanti, apa kamu tau alasan kenapa saya cukup khawatir sebelum masuk Pesantren Gontor itu? coba tebak kira kira apa. Menurut pendapatmu apa yang membuat saya takut masuk Gontor?


jadi ini adalah alasannya, yaitu sangat sederhana, yaitu masalah ijazah. Kira-kira kalau seandainya saya masuk ke Gontor, seperti info yang sudah saya terima dari sanak saudara saya, Pesantren Gontor itu ijazahnya rada aneh, yaitu ijazah KMI bukan ijazah sma negeri.

Bisa dibilang Gontor memiliki ijazah yang berbeda dari kebanyakan ijazah sekolah umum yang ada di Indonesia, atau dengan kata lain Gontor punya ijazah  sendiri ya bukan ijazah dari negeri yang waktu itu saya merasa nanti bagaimana buat kerja? kayak gimana nanti masa depan saya?


yang lucu adalah, nyatanya Sekarang semua ijazah yang saya miliki, dari TK  sampai kuliah sama sekali nggak ada yang terpakai Karena sekarang saya jadi pengusaha bukan karyawan di manapun. Jadi terkadang rasa khawatir atau rasa takut itu hanyalah ilusi yang diciptakan oleh otak anda, padahal itu hanya skenario otak anda saja yang bermain, pada kenyataanya 95% rasa takut dan khawatir dalam pengalaman saya tidak terjadi di kehidupan nyata.

Dan dari banyak kawan kawan saya, banyak sekali yang jadi pengusaha, bahkan hebat hebat, jadi orang bebas intinya, mungkin ketika di Pondok dikekang, dan juga level senioritas, jadi ketika di luar ingin bebas, akhirnya jadi pengusaha.


Namun Banyak juga teman saya yang jadi karyawan atau pegawai, bahkan banyak yang menduduki posisi terhormat di mata saya, seperti dosen, juga wakil duta besar di luar neger dan juga ustadz, salah satunya bahkan jadi ustadz youtube. bahkan beberapa ada yang mendirikan pondok pesantren, itu sangat keren. Ijazah Gontor? lupakan.

Kembali ke masalah ijazah lagi, sekarang ijzah Gontor sudah diakui sejak saya masih mondok di sana juga sudah diakui pemerintah, jadi paling tidak bila anda masih terpaku pada ijazah maka hal ini bisa mengurangi sedikit rasa khawatir anda, yang lucu adalah universitas luar negeri terutama timur tengah telah mengakui ijzah Gontor sejak lama.


Dan yang masih tidak percaya maka anda harus tau beberapa kakak kelas dan teman saya selepas Gontor ada yang masuk UI, Universitas Indonesia, dan seperti yang saya ceritakan di atas banyak yang jadi dosen. bahkan ada satu rektor UIN di Indonesia adalah alumni Gontor, jadi ijazah Gontor itu bukan lagi masalah. Gontor tidak jualan ijazah.

KISAH MENEGANGKAN SAYA KETIKA ISENG KE PESANTREN TEGALSARI WAKTU MASIH JADI SANTRI GONTOR
Di Gontor itu ada satu peraturan yang cukup bikin deg degan, bahkan bisa berakibat fatal bagi masa depan anda kalau jadi santri di Gontor, yaitu tidak boleh keluar area pondok tanpa ijin apalagi berhubungan dengan masyarakat sekitar Pondok, kalau ketahuan akan langsung diusir atau di DO atau istilahnya MATRUD.


Meski begitu banyak juga yang bermain dengan api, ane sendiri pernah beberapa kali beli nasi Goreng di orang kampung / warga sekitar pondok, kalau ketauan, udah wasalam alamat pendidikan saya. Alasan kenapa ga boleh berhubungan dengan orang kampung atau warga sekitar lebih jelasnya bisa anda tanyakan ke kawan kawan anda yang pernah mondok jadi santri di Gontor.

Jadi ane penasaran bagaimana sebenarnya Pondok Tegal sari yang ada  di dekat Gontor keadaanya saat ini?


ane ke sana ke masjidnya dan nggak pernah tanya-tanya sih, tentang sekarang keadaannya yang punya siapa terus Apakah masih ada santrinya atau enggak tapi yang saya lihat kayaknya sekarang cuma jadi masjid aja gitu dan banyak masyarakat yang sholat di sana dan yang baru saya tahu itu adalah Pondok Tegalsari Itu pondok yang sangat populer pada masanya dulu,  ini menurut catatan dari beebrapa artikel yang mengulas pondok pesantren tua ini,  sampai banyak banget santri yang datang ya dari seluruh pelosok nusantara tapi ini agak aneh karena selama ini kalau saya dengar Kebanyakan pondok-pondok yang populer pada zaman dulu itu adalah pondok-pondok NU atau pondok-pondok milik Nahdlatul Ulama kayak semacam Pondok nya Kyai Kholil Bangkalan atau semacam Kyai Langitan sementara Pondok Tegalsari nih baru tahu itu juga tahu waktu saya di Gontor

tapi waktu saya pergi ke salah satu tempat wisata keluarga di Lamongan yaitu WBL, di sana ada bagian area tentang sejarah loh dan disana saya temuin miniatur dari masjid Tegalsari dengan cerita sejarahnya,  seingat saya di WBL ada salah satu tempat tentang sejarah Jawa Timur, disitu ada loh replika dari masjid Tegalsari kuno itu bikin saya terperangah gitu ditempat sejauh ini di Lamongan ditulis tentang sejarah dari Pondok Tegalsari yang mana ada di Ponorogo dan ada di selatan Gontor yang entahlah mungkin Terlupakan atau mungkin saya yang nggak tahu tentang sejarah.


yang jelas ini Pondok Tegalsari ini dulu legendaris banget ya mungkin anda bisa cari tahu lagi tentang Pondok Tegalsari Apakah Pondok ini ada Jauh sebelum Walisongo ataukah ada hubungannya dengan Wali Songo Saya kurang tahu deh Itu itu perlu di telaah lebih lanjut yang jelas saya udah pernah mengunjungi masjidnya dan udah pernah salat di sana di sana itu ya udah jadi kaya masjid biasa dan Saya rasa udah nggak ada santrinya lagi cuma jadi di masjid untuk masyarakat sekitar tapi tentunya nilai sejarah nya sangat tinggi

UNIK NIH BRO, KENAPA GONTOR ADA SINGKATAN PMDG?
Ya Pondok Modern Darussalam Gontor ini kerap disebut dengan PMDG atau singkatan Pondok Modern Darussalam Gontor, kalau kita nggak pernah mondok di sini atau tidak pernah bersinggungan dengan Gontor Mungkin kita nggak tahu istilah ini tapi sering banget lah kalau kita udah pernah jadi santri di sini disebut dengan pmdg ada istilah panjangnya adalah PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR, gada pesantrennya bro,  itu sejarahnya sih karena Dulu ketika pondok pesantren lain sistemnya sorogan pondok pesantren ini bikin sistem kayak sekolah umum yang ada sekarang dan juga pakai dasi dulunya sama pakai jas yang mana dulu itu dipakai kafir Belanda jadi awalnya banyak yang antipati terhadap ijtihad yang dilakukan oleh pimpinan awal dari Gontor ini, NAMUN untuk menghindari kesalahan pendapat mengenai SEJARAH KATA MODERN ini maka silahkan tabayun dengan posting komentar anda di bawah ini.


NGERI NGERI SEDAPPP!! APAKAH DISIPLIN DI GONTOR MENAKUTKAN?
dan Kalau mungkin Anda pernah mendengar tentang Gontor atau bergaul dengan orang yang pernah di Gontor atau apapun, mungkin yang terlintas di benak Anda adalah disiplin. Jadi mungkin anda yang sekarang mau masuk ke sana ataupun kalau anda adalah orang tua yang anda tahu Gontor itu disiplin, dan saya yang udah pernah jadi santri di sana ketika di luar memang saya rasa seperti itu sih Wah ini Pondok disiplin banget ya. Tapi waktu masuk itu ya biasa aja sih tidak seperti yang ditakutkan sebelumnya nya

Ya kalau bisa dibilang mau nggak mau kalau kita udah jadi santri di Gontor itu harus disiplin, kalau nggak kita bisa ketinggalan, dan di Gontor itu persaingannya ketat banget .

Tapi menurut saya sayang banget lah kalau misalnya kamu udah di Gontor terus kamu males-malesan atau santai-santai aja karena untuk masuk Gontor aja perjuangannya luar biasa, belum lagi di sana adalah tempat menuntut ilmu yang punya ribuan ustadz yang siap menjadi tempat kamu bertanya.


Seandainya kamu mondok di sana kemudian kamu malas malasan, percayalah itu bakalan sulit karena kalau kamu males kamu bakalan nggak naik kelas dan Disana nggak naik kelas itu beneran gak bohongan atau formalitas, Jadi kalau emang kamu nggak belajar dengan baik dan belajar disana itu nggak main-main Cuy, bisa ngga naik kelas, bahkan ada temen saya yang ngga naik mungkin 3 kali ngga naik kelas.

Sangat sayang kamu nggak naik kelas yang saya lihat dari temen-temen yang nggak naik kelas itu ada beberapa yang kehilangan motivasi sih tapi ada juga yang tetap semangat.

jadi gini lho ada juga beberapa temen yang merasa biasa biasa aja meski udah beberapa kali tidak naik kelas di Gontor. kalau kamu udah sana males-malesan dan kamu nggak naik kelas itu jadinya yang kasihan itu orang tua kamu Dan juga diri kamu sendiri karena kalau kamu nggak naik kelas itu artinya orang tua kamu membiayai kamu dua kali untuk satu kelas yang sama dan umurmu bisa habis dibandingkan dengan teman teman yang normal. namun hal itu sebenarnya bukan tanda kegagalan, ada teman saya sendiri yang ga naik kelas 2 kali namun sekarang sukses jadi pengusaha travel umroh.


DI GONTOR, GA NAIK KELAS ITU SERING TERJADI
misalnya ini Kamu kelas 5 nih terus ga naik kelas, orang tua kamu biayai kamu lagi kamu selama satu tahun untuk kelas yang sama Padahal kamu bisa naik ke kelas 6, kemudian juga kamu sendiri rugi karena teman-teman kamu yang enggak di pesantren mungkin teman kamu yang ada di rumah dulu atau teman sekolah kamu dulu sebelum masuk Gontor kayaknya mungkin jarang lo yang gak naik kelas kebanyakan naik kelas jadi kamu udah ketinggalan dan ketuaan di pondok

Meskipun begitu sebenarnya namanya nasib manusia itu udah ada jalannya masing-masing sih jadi belum tentu kalau kamu ketinggalan di Gontor secara umur atau tahun kamu bakalan gagal belum tentu banyak lah teman-teman saya yang di Gontor itu yang biasa-biasa aja orangnya bahkan kelihatannya orangnya rada Maaf dongo tapi bukan berarti idiot atau apa ya Tapi kamu tahu lah pasti kamu punya temen yang kelihatannya agak lemot gitu kan tapi ternyata sekarang Subhanallah Mereka banyak lho yang sukses tapi teman-teman yang dulu pintar banyak juga yang biasa-biasa aja jadi gimana ya itu antara takdir dan perjuangan diri sendiri sih


Jadi intinya kamu nggak usah takut sama disiplin di Gontor karena kalau kamu nggak disiplin di Gontor kamu bakalan ketinggalan karena di Gontor itu jadwalnya sangat ketat dari bangun tidur udah baca Quran kalau sekarang ya saya udah jadi alumni iya Padahal di Gontor bisa loh jam setengah 04.00 atau jam 03.00 bangun tapi itu dipaksa sih Terus baca Quran habis itu salat berjamaah habis itu ngapain lagi ya Oh ya udah kegiatan bersih-bersih lingkungan dan itu semuanya bukan formalitas itu benar-benar dilakukan sungguh-sungguh dan itu kerennya Gontor sih menurut saya jadi misalnya nih jam 03.00 atau jam 04.00 bangun itu udah Harus baca Quran ya dan keren itu ada yang mengawasi dan yang mengawasi adalah sesama santri yang udah senior jadi misalnya kamu di Gontor kelas 3 nih udah kelas 6 yang udah jadi bagiannya jadi disana yang menjadi pengawas atau apapun itu senior ada bagian khusus keamanan, dan keamanan tuh bukan Kayak satpam ya atau security tapi dia kayak semacam penegak disiplin gitu loh jadi di sono Kalau ketemu sama keamanan itu bagian yang bikin takut lah kalau bisa jangan sampai ketemu Soalnya takutnya bisa di botak, dan kalau botak harus pakai peci kemana mana, saya sendiri cuma 1 kali botak.

KEGIATAN DI GONTOR
Nah kalau yang pagi-pagi itu jam 04.00 atau setengah empat sebelum subuh itu ya ada bagian namanya takmir masjid mungkin kamu aneh sih kalau kamu di rumah  yang dimaksud takmir Masjid itu bukan kayak di komplek rumah kamu ada masjid terus ada takmirnya ada Marbot, enggak, bukan begitu. tapi di Gontor itu takmir masjid adalah salah satu bagian pengurus ya kumpulan pengurus sekitar 5 sampai 20 orang untuk takmir masjid


mereka punya Wilayah kerja yaitu ketika subuh ya itu mereka bisa keliling Jadi kalau ada yang baca Quran tidur itu bisa di jewer atau digebuk pakai sejadah yang paling males itu kalau misalnya papan nama kita di ambil .Jadi kamu tuh wajib pakai kartu nama di dada kamu dan itu bukan kartu nama tapi papan nama Bentuknya itu kayak semacam plastik mika yang ditulis nama kamu dengan alat khusus ya alat khususnya di bagian keamanan

dan tentang papan  nama ini banyak sekali ceritanya kalau kamu cerita sama alumni Gontor kisah yang tersimpan di papan nama santri Gontor, tapi mungkin mereka udah banyak yang lupa karena sekarang mereka sudah sibuk dengan kehidupannya masing-masing diluar ya

Kegiatan setelah sholat subuh adalah bersih bersih lingkungan, ada lagi bagiannya, namanya BERLIN atau bersih lingkungan, di saat saat bersih bersih seperti ini kalau kamu malah main dan ketemu pengurus BERLIN maka papan nama kamu akan diambil juga, kena lagi hehe.

setelah itu bebas untuk mandi dan sarapan, setelah itu masuk kelas, jangan sampai terlambat, kalau terlambat sudah ada ustadz, ini bukan pengurus, tapi ustadz bagian KMI, kalau kamu terlambat ada kemungkinan kena hukuman ringan seperti push up atau jewer berantai. Berharap papan nama ga diambil.


Jadi papan nama itu satu bagian keramat, karena di papan nama ada nama lengkap dan juga kelas, jadi langsung bisa terdeteksi. Jarang ada yang lolos.

selepas masuk kelas sampai bada zuhur waktu bebas untuk makan dan lain lain, setelah itu masuk kelas sore, di sini ada pengurus bagian pengajaran, jadi jangan sampai terlambat atau sembunyi di kamar, kalau ketauan papan nama bsia diambil dan mungkin bisa dihukum, paling parah botak.

selepas itu asar berjamaah, 5 waktu solat berjamaah, dan selepas asar waktu bebas, cukup panjang bisa untuk olahraga, kemudian magrib berjamaan, selepas magrib bebas tapi ada juga kursus kursus tertentu seperti tilawah.

isya berjamaan, dan malam hari adalah belajar wajib di kelas kelas, tanpa ustadz, tapi kadang ada juga ustadz yang menyelenggarakan kelas malam yang lebih bebas sifatnya.


dan yang paling disukai adalah kalau dapat giliran jaga malam, karena besoknya tidak masuk kelas. tapi kalau ketika jaga malam malah tidur di pos, hukumanya suruh lari mengikuti bagian keamnan.

banyak sekali cerita tentang Gontor, saya berharap kalau kamu masuk Gontor belajarlah dengan sungguh sungguh, niatkan jadi seorang yang ketika pulang jadi ahli agama yang bisa dipakai oleh masyarakat, minimal bisa mengisi satu majlis taklim kecil, karena namanya hidup banyak hal yang membuat kita tersasar dari tujuan awal. Begitu juga di Gontor banyak warna, ada yang lebih fokus ke olahraga, pramuka, seni, komputer, namun lupa ketika pulang itu adalah lulusan pesantren yang harusnya di kepalanya ada segudang ilmu sehingga di masyarakat bisa jadi referensi rujukan keilmuan, dan percayalah ketika kamu punya ilmu di masyarakat, nama kamu akan harum dan akan dihargai di masyarakat, jadi di Gontor jangan melulu mengejar sesuatu yang niatnya untuk dunia saja, ikut kursus ini dan itu di Gontor dengan maksud nanti setelah lulus bisa jadi salah satu media mencari nafkah. Menurut kesadaran saya sekarang setelah lulus, saya sangat menyarankan kamu yang masih di Pondok, tidak cuma di Gontor, tapi semua pesantren yang ada di Indonesia, Fokuslah menyedot sekuat kuatnya ilmu, baik di buku dan juga ustadz atau guru yang ada di sana, karena apa perbedaanmu dengan orang yang bukan lulusan pesantren kalau kamu tidak punya ilmu agama yang matang?


Untuk orang tua saya sangat menyarankan agar memotivasi anaknya agar tujuan utama ketika di pesantren adalah menyerap ilmu agama, hal hal lain yang disediakan Pesantren seperti ekstrakulikuler jadikan prioritas ke dua dan ketiga. Serap ilmu agama dulu sebanyak banyaknya, tanya Ustadz dan jangan malu. Karena kita kekurangan ulama di luar sini

banyak juga mungkin ya yang alumni Gontor nggak punya kesempatan untuk kembali lagi ke Gontor setelah lulus mungkin mereka 10 tahun belum ke Gontor lagi itu menjadi sebuah ingatan kolektif ya yang membuat kita kangen sih sebenarnya tapi terkadang malu karena kita belum bisa menjadi apa-apa apa belum menjadi seorang yang Wow karena masing-masing orang berbeda ya tiap pribadi beda-beda

SAYA BUTA ARAB DAN INGGRIS, APA BISA MASUK GONTOR?
Dan yang namanya Gontor itu selain disiplin itu adalah penguasaan bahasa asing. Arab dan Inggris, jadi setahu saya selama tinggal di Gontor sih kebanyakan pasti bisa bahasa Arab tapi ga semua mahir bahasa Inggris bahkan sampai pengurusnya pun kadang-kadang bahasa Inggrisnya sperti di nomor 2 kan, di bahasa Arabnya jos tapi bahasa inggrisnya kurang , tapi itu tidak general, kadang ada juga juga yang bahasa Inggrisnya lebih pintar  karena mungkin sebelum masuk Pondok mereka pernah kursus atau ya namanya di luar kan bahasa Inggris lebih utama ya dari bahasa Arab dan agak jarang-jarang yang antara bahasa Arab dan bahasa Inggrisnya itu sama-sama jos tapi secara jumlah kalau dihitung banyak yang menguasai dengan fasih dua bahasa itu.

« Last Edit: 23 Apr, 2019, 11:51:14 by Admin »

Admin

  • Administrator
  • Abadan fi Ma'had
  • ***
  • Admin No Reputation.
  • Join: 2013
  • Posts: 2615
  • Logged
PENDAFTARAN KULLIYATU-L-MU’ALLIMIN/MU’ALLIMAT AL-ISLAMIYAH (KMI)
PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR
TAHUN AJARAN 1440-1441/2019-2020




A. Syarat-syarat Pendaftaran

Menyerahkan 2 lembar fotokopi STTB terakhir atau Surat Keterangan Lulus yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
Berbadan sehat dengan Surat Keterangan dokter dari Balai Kesehatan Santri dan Masyarakat (BKSM) Pondok Modern Darussalam Gontor.
Menyerahkan pasfoto berwarna dengan ukuran 4 x 6 sebanyak 4 lembar dan 3 x 4 sebanyak 2 lembar (putra); dan pasfoto berjilbab putih, berlatar belakang biru, berukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar dan 3 x 4 sebanyak 8 lembar (putri).
Memenuhi ketentuan-ketentuan atau iuran-iuran yang telah ditetapkan pada waktu pendaftaran.
Menyerahkan 1 lembar fotokopi Akta Kelahiran (putra); dan 3 lembar fotokopi Akta Kelahiran (putri).
Menyerahkan 1 lembar fotokopi KTP wali santri/yang mewakilinya (putra & putri).
Menyerahkan 1 lembar fotokopi Kartu Keluarga (putra & putri).
Mendaftarkan diri sesuai dengan cara dan waktu yang telah ditentukan.
NB: Hal-hal yang kurang jelas dapat ditanyakan saat mendaftar di Kantor KMI atau Panitia Ujian Masuk KMI.


B. Syarat-syarat Penerimaan

Berijazah Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtida’iyah (MI) atau yang sederajat, untuk masuk kelas biasa dengan masa belajar 6 tahun, dan berijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau yang sederajat untuk masuk kelas Intensif dengan masa belajar 4 tahun.

2. Mempunyai dasar agama, yakni:

     a. Dapat membaca al-Qur’an dengan baik;
     b. Dapat mengerjakan ibadah sehari-hari dengan baik;
     c. Dapat membaca dan menulis Arab dengan lancar;

3. Lulus dalam testing/ujian masuk dan psyco-test;

4. Sanggup bertempat tinggal di asrama yang telah disediakan.

C. Waktu dan Cara Pendaftaran

Pendaftaran calon pelajar (capel) Pondok Modern Darussalam Gontor dilaksanakan pada:

Putra: Tahap Pertama: 23-27 Ramadhan 1440/28 Mei-1 Juni 2019; dan Tahap Kedua: 4-10 Syawwal 1440/8-14 Juni 2019, bertempat di Pondok Modern Darussalam Gontor Pusat, Mlarak, Ponorogo;
Putri: Tanggal 5-14 Syawwal 1440/9-18 Juni 2019, bertempat di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1, Sambirejo, Mantingan, Ngawi.
Pelaksanaan ujian masuk KMI:

Putra, Ujian Lisan: Tahap Pertama: Tanggal 23-27 Ramadhan 1440/28 Mei-1 Juni 2019; dan Tahap Kedua: Tahap Kedua: 4-10 Syawwal 1440/8-14 Juni 2019. Untuk Ujian Tulis (serentak): 11 Syawwal 1440/15 Juni 2019, bertempat di Pondok Modern Darussalam Gontor Pusat, Mlarak, Ponorogo.
Putri, Ujian Lisan: Tanggal 5-14 Syawwal 1440/9-18 Juni 2019, dan Ujian Tulis (serentak): Tanggal 15 Syawwal 1440/19 Juni 2019, bertempat di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1, Sambirejo, Mantingan, Ngawi.
Pendaftaran capel Pondok Modern Darussalam Gontor diadakan secara langsung di kampus PMDG (tidak bisa dilaksanakan melalui korespondensi, telepon, atau internet).


D. Pelaksanaan Ujian Masuk KMI dan Materi Ujian

Ujian Masuk KMI meliputi ujian syafahi (ujian lisan) dan ujian tahriri (ujian tulis).
Materi ujian syafahi meliputi psyco–test, membaca Al-Qur’an, Tajwid, dan praktik ibadah (ibadah qauliyah dan ibadah ‘amaliyah).
Materi ujian tahriri mencakup: Imla’ (dikte tulisan Arab), Bahasa Indonesia, Berhitung Soal dan Angka (Matematika dasar setara kelas 6 SD).
Tidak ada perbedaan antara materi ujian yang diujikan kepada calon pelajar lulusan SD (sederajat) dengan calon pelajar yang berasal dari lulusan SLTP (sederajat).
NB:

Dalam pelaksanaan Ujian Masuk KMI tidak diadakan ujian ulangan/susulan.
Waktu pelaksanaan ujian bisa berubah sewaktu-waktu.


E. Program Ujian Lanjutan

Bagi calon pelajar yang telah lulus Ujian Masuk KMI, diberi kesempatan untuk mengikuti Program Ujian Lanjutan, yaitu ujian akselerasi ke kelas yang lebih tinggi jika memenuhi syarat-syarat tertentu, di antaranya memiliki kemampuan dengan bekal keilmuan yang cukup untuk duduk di kelas yang lebih tinggi dari kelas 1 KMI.

F. Biaya Administrasi Pendaftaran Calon Siswa Baru KMI 2019/1440 (Gontor Putra)

      1   Uang pangkal masuk KMI   Rp.  1.700.000
      2   Uang penambahan bangunan baru   Rp.     850.000
      3   Uang Kepanitiaan Awal Tahun Ajaran   Rp.     210.000
      4   Uang kertas (1 tahun sekali)   Rp.     370.000
      5   Uang Majalah Gontor (1 tahun sekali)   Rp.     280.000
      6   Uang kesehatan   Rp.     300.000
      7   Pembangunan Gedung Gambia Department Store   Rp.     600.000
      8   Uang sekolah dan asrama (setiap bulan)   Rp.     320.000
      9   Uang makan (setiap bulan)   Rp.     320.000
     10   Pembayaran Organisasi dan Pramuka   Rp.     470.000
                                                            Jumlah   Rp. 5.420.000

Biaya Administrasi Pendaftaran Calon Siswi Baru KMI 2019/1440 (Gontor Putri)

      1   Uang pangkal masuk KMI   Rp.  1.700.000
      2   Uang penambahan bangunan baru   Rp.     850.000
      3   Uang Kepanitiaan Awal Tahun Ajaran   Rp.     210.000
      4   Uang kertas (1 tahun sekali)   Rp.     370.000
      5   Uang Majalah Gontor (1 tahun sekali)   Rp.     280.000
      6   Uang kesehatan   Rp.     300.000
      7   Pembangunan Gedung Gambia Department Store   Rp.     600.000
      8   Uang sekolah dan asrama (setiap bulan)   Rp.     320.000
      9   Uang makan (setiap bulan)   Rp.     320.000
     10   Pembayaran Organisasi dan Pramuka   Rp.     650.000
                                                            Jumlah   Rp. 5.600.000

Pembayaran setiap bulan (putra dan putri):

      1   Iuran makan (setiap bulan)   Rp.     320.000
      2   Iuran sekolah dan asrama (setiap bulan)   Rp.     320.000
                                          Jumlah   Rp.   640.000

Gontor, 21 Rajab 1440/28 Maret 2019

NB:
Ketentuan biaya dapat berubah sewaktu-waktu.
Biaya pendaftaran calon siswa/siswi baru KMI dibayarkan secara tunai/cash di kampus tempat mendaftar, bukan melalui transfer ataupun cek, dan tidak menerima pembayaran secara cicilan. (Hati-hati penipuan berlabel pendaftaran online via media sosial)
Pendaftar yang belum lulus Ujian Masuk dapat mengambil kembali semua pembiayaan selain uang makan yang telah dipakai, sumbangan pembangunan, dan uang kepanitiaan Bulan Syawwal.

Informasi lebih lanjut dapat ditanyakan ke:
          1. Kantor Pengasuhan Santri Putra: 0352 312709.
          2. Kantor Pengasuhan Santri Putri : 0821 4077 7038, 0813 9324 0066.
          3. Kantor Sekretaris Pimpinan melalui nomor: 0352 311 766.


PIMPINAN PONDOK GONTOR
Dalam sidang pertamanya di 1985, sepeninggal Trimurti, Badan Wakaf menetapkan tiga Pimpinan Pondok untuk memimpin Gontor pasca-Trimurti. Ketiganya adalah K.H. Shoiman Luqmanul Hakim, Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, dan K.H. Hasan Abdullah Sahal. Pada tahun 1999, K.H. Shoiman Luqmanul Hakim wafat, maka Badan Wakaf menunjuk K.H. Imam Badri sebagai penggantinya. Pada tahun 2006, K.H. Imam Badri wafat dan kemudian digantikan oleh K.H. Syamsul Hadi Abdan.[8]

Saat ini pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor dijabat oleh:

Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi (Pimpinan sejak 1985)
K.H. Hasan Abdullah Sahal (Pimpinan sejak 1985)
K.H. Syamsul Hadi Abdan (Pimpinan sejak 2006)


BENTUK PENDIDIKAN DI GONTOR ADALAH KMI BUKAN SMA
KMI (Kulliyatul Mu'allimin/Mu'allimat Al-Islamiyyah)
Kulliyatul Mu'allimin Al-Islamiyyah (KMI) adalah Lembaga pendidikan khusus santri putra tingkat menengah, dengan masa belajar 6 atau 4 tahun, setingkat Tsanawiyah dan Aliyah. KMI didirikan pada 19 Desember 1936, setelah Pondok Modern Darussalam Gontor berusia 10 tahun.
Kulliyatul Mu'allimat Al-Islamiyyah (KMI) adalah Lembaga pendidikan khusus santri putri tingkat menengah, dengan masa belajar 6 atau 4 tahun, setingkat Tsanawiyah dan Aliyah. Pendirian KMI Pondok Gontor Putri merupakan wasiat para Pendiri PMDG. Maka sesuai keputusan Badan Wakaf PMDG, pada tanggal 7 Rabiul Awwal 1411, Pondok Modern Gontor Putri resmi didirikan di Mantingan, Ngawi. Pesantren putri ini berjarak 100 km dari Pondok Modern Gontor. Kurikulum dan program pembelajaran Gontor Putri serupa dengan KMI Gontor, dengan penyesuaian pada muatan lokal dan penekanan pada pembekalan santriwati untuk menjadi wanita shalihah.


PONDOK CABANG GONTOR
Mengingat tingginya minat masyarakat untuk memasukkan anaknya di Gontor dan keterbatasan fasilitas yang tersedia di Kampus Pondok Modern Darussalam Gontor serta untuk memberikan bekal yang lebih baik kepada para calon santri yang ingin masuk di Pondok Modern Darussalam Gontor, akhirnya dibuka cabang-cabang Gontor di beberapa tempat:

Pondok Modern Gontor 2 Desa Madusari, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur
Pondok Modern Gontor 3 "Darul Ma’rifat" Desa Sumbercangkring, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
Pondok Modern Gontor 4 (Putri) terdiri dari:
Pondok Modern Gontor Putri 1 Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur
Pondok Modern Gontor Putri 2 Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur
Pondok Modern Gontor Putri 3 Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur
Pondok Modern Gontor Putri 4 Desa Lamomea, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara
Pondok Modern Gontor Putri 5 Dusun Bobosan, Desa Kemiri, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
Pondok Modern Gontor Putri 6 "Ittahadul Ummah" Kelurahan Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
Pondok Modern Gontor Putri 7 Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau
Pondok Modern Gontor 5 "Darul Muttaqien" Desa Kaligung, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur
Pondok Modern Gontor 6 "Darul Qiyam" Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Timur
Pondok Modern Gontor 7 "Riyadhatul Mujahidin" Desa Pudahoa, Kecamatan Landono, Kabupaten Kendari, Sulawesi Tenggara
Pondok Modern Gontor 8 Desa Labuhan Ratu VI, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, Lampung
Pondok Modern Gontor 9 Desa Tajimalela, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung
Pondok Modern Gontor 10 "Darul Amien" Desa Meunasah Baro, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar, Aceh
Pondok Modern Gontor 11 Talago Loweh, Desa Bubuh Limau, Nagari Sulit Air, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, Sumatera Barat
Pondok Modern Gontor 12 Desa Parit Culum 1, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi
Pondok Modern Gontor 13 "Ittihadul Ummah" Kelurahan Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
Pondok Modern Gontor 14 Desa Lubuk Jering, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, Riau


PONDOK ALUMNI GONTOR
Pondok alumni
Pesantren alumni Gontor tersebar di seluruh nusantara dan tergabung dalam Forum Pesantren Alumni (FPA) Gontor. Menurut K.H. Hasan Abdullah Sahal, saat bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres pada 10 Maret 2016, Pesantren Alumni Gontor yang sudah terdata berjumlah 380 pesantren dan masih banyak lagi yang belum terdata. Saat ini FPA Gontor diketuai oleh Dr. K.H. Zulkifli Muhadli.


BAHASA PLANET DI GONTOR
di pondok  yang saya alami itu memang bahasa Arab adalah bahasa utama dan tentunya hampir semua santri bisa. Namun ada satu hal yang ingin saya ceritakan jadi di Gontor itu ada 1 bahasa spesial bin unik, karena terdengar seperti bahasa Arab tapi sebenarnya tata bahasanya menggunakan bahasa Indonesia.

Tapi saya merasa bahwa tata bahasa nya lebih seperti bahasa gaul Indonesia yang diterjemahkan, jadi bicaranya bahasa Arab tapi sebenarnya tata bahasanya adalah bahasa gaul Indonesia dan secara tata bahasa itu salah dan itu disebut dengan bahasa Gontor


Bahasa Arab yang seperti itu agak aneh dan saya melihat kayaknya pondok pondok alumni Gontor itu mengadopsi bahasa yang sama, secara otomatis terbentuk gitu loh jadi anda bayangkan aja sehari-hari anda bicara dengan anak Anda atau bicara dengan istri Anda atau suami anda dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar tentunya anda merasa aneh banget kan?

saya aja Menulis artikel ini dengan bahasa campuran bukan dengan Bahasa yang sangat resmi, sama di Gontor itu seperti itu karena kalau kita bicara dengan bahasa Arab yang benar-benar tepat dan serius akan sangat menggelikan. Sama halnya mungkin seperti ini kalau Anda orang Jawa yang tahu bahasa Jawa halus Bagaimana perasaan Anda bila anda berbicara dengan teman main anda di pos ronda dengan menggunakan bahasa Jawa kromo atau bahasa Jawa inggil kromo Misalnya. Anda mau mancing dengan teman Anda yang sangat akrab sekali di sungai sebagai orang Jawa anda bicara dengan bahasa inggil kromo tentunya itu akan sangat aneh rasanya ketimbang Anda bisa bicara dengan bahasa sehari-hari yang bisa dibilang mungkin agak kasar tapi karena anda sudah akrab itu bukan jadi masalah, intinya bahasa arab spesial GOntor itu adalah bahasa arab yang tidak dipahami oleh jin dan malaikat, hanya anak Gontor yang mengerti bahasa arab spesial ini.


Di Gontor juga sama itu bahasa Gontor seperti itu jadi itu bahasa gaul tapi yang diucapkan semua katanya adalah kata-kata kata dari bahasa Arab, tidak ada bahasa Indonesianya sama sekali walaupun kadang-kadang terselip tapi secara tata bahasa itu menggunakan tata bahasa gaul yang Bahkan tata bahasa gaul dalam bahasa Indonesia itu subjek predikat objek itu gak jelas ya tapi ya sehari-hari kita juga ngomongnya begitu kan

jadi di Gontor itu seperti itu namun kalau santri Gontor mendengar presenter berbicara dengan bahasa Arab yang benar misalnya berita yaitu berita yang kita dengar dari TV Al Jazeera yang menggunakan bahasa resminya arab kita bisa mengerti kok dan kita bisa kok membalas atau bercakap-cakap dengan orang luar ya yang menggunakan bahasa Arab dengan catatan dia menggunakan bahasa Arab yang resmi bukan menggunakan bahasa Arab pasaran karena di sana juga sama sih ada bahasa Arab pasaran yang tentunya beda ya dengan bahasa resmi kalau kamu tahu bahasa resmi Arab itu adalah Alquran dan hadis itu semuanya adalah bahasa Arab resmi


Terus kemudian kamu takut kalau kamu nggak bisa bahasa Arab atau bahasa Inggris karena selama diluar Kamu bener-bener buta sama2 bahasa tersebut Kalau menurut pengalaman saya sih kamu nggak usah khawatir pertama kali tinggal di dalam lingkungan Pondok Pesantren Gontor itu yang pertama adalah mendengar semua pengumuman dan bahasa Inggris dan bahkan papan papan petunjuk apapun di sana menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris dan bahasa Arabnya itu tidak menggunakan harakat cuy jadi disana itu bahasa Arabnya tulisannya botak semua nggak ada yang gondrong


DIJAMIN OTOMATIS BISA BAHASA ARAB INGGRIS
lama kali mungkin kamu panik tapi ternyata nggak, setelah kamu tinggal sekitar 1 minggu di sana kamu lama-lama bisa mengerti dan bisa gitu loh itu menurut saya hebatnya Gontor sih, kalau kamu baru masuk di sana ketahuan bahasa Indonesia itu beberapa pengurus atau pengawas dari senior akan bertanya dan akan memaklumi karena kamu ketahuan banget muka muka fresh santri baru. Maka kalau kamu bahasa Indonesia mungkin cuma ditegur tapi kalau mau kamu kamu itu ketahuan muka-muka lama atau santri lama maka kamu akan Kena hukum.

KESIBUKAN JADI SANTRI GONTOR YANG MANTAP KALI
kamu itu bakalan ngerasa sibuk banget gitu loh di Gontor, padahal kamu itu bukan siapa-siapa kamu bukan pejabat atau bukan Gubernur DKI Jakarta tapi kamu merasa segala hal setiap harinya itu sangat padat dan membuat kamu sibuk jadi kalau kamu kena hukuman. Karena Kamu melanggar itu akan menahan semua waktu yang sudah kamu alokasikan untuk kegiatan normal kamu sehari-hari yang sangat sibuk di Pesantren Gontor.


Jadi usahakan jangan sampai kena hukuman walaupun hukuman itu Tujuannya adalah untuk pendidikan namun ketika kamu jadi santri dan menjalanihnya secara jangka pendek itu useless banget ya atau bullshit lah tapi mungkin ketika kamu sudah diluar atau lama itu bisa menjadi semacam cerita dulu pernah di botak atau apa tapi itu mungkin kalau bertemu sesama alumni akan tertawa tawa dengan cerita hukuman itu

Intinya ketika kamu sudah sampai 1 bulan di Gontor itu kamu bakalan entah Gimana caranya kamu juga nggak mengerti tahu tahu kamu itu bisa bahasa Arab dan bahasa Inggris, pengumuman yang menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris yang sebelumnya terdengar seperti bahasa alien tiba-tiba kamu bisa mengerti gitu lho entah Gimana caranya


Sebenarnya saya tahu kenapa bisa begitu carany, karena kalau kamu anak baru setiap pagi kamu itu di support terus sama senior dengan yang namanya  vocabullary atau kata-kata baru dalam bahasa asing setiap hari jadi setahu saya ya habis dari salat subuh berjamaah itu kamu langsung ngumpul di depan kamar dan sudah ada namanya pengurus kelas 5 yang akan memberikan kamu bahasa-bahasa baru atau kalimat-kalimat baru baik bahasa Arab dan bahasa Inggris yang mungkin dari situlah kamu secara Nggak sadar akan bisa bahasa Arab dan bahasa Inggris dan yang lebih jelas lagi adalah karena sesama teman kamu akan saling termotivasi untuk bisa bahasa Arab dan bahasa Inggris karena mereka pasti semuanya akan bicara bahasa tersebut


BANYAK MATA MATA DI GONTOR
dan mungkin salah satu teknik bagaimana para santri bisa bahasa arab dan inggris adalah di Gontor itu ada yang namanya teknik mata-mata atau disana disebut dengan jasoos jadi jangan sampai kamu kena jasus deh..

Jadi gini ceritanya kalau kamu ketahuan ngomong Bahasa Indonesia itu parah banget apalagi ngomong bahasa Jawa atau Sunda atau Madura atau bahasa Medan Batak atau Padang itu bisa kena nya lebih parah itu hukumannya, jasus itu adalah sebuah status hukum dari teman kamu yang udah kena, mereka dihukum tuh, salah satunya dapat tugas jadi jasus.


Nah teman yang sudah kena status itu akan jadi mata mata yang akan mencatat teman lain yang ketauan bicara bahasa selain arab dan inggris, tiap habis magrib mereka yang terdata akan dipanggil untuk dihukum dengan motivasi yang menurut santri adalah tasji gonam yang mana waktu makan akan habis karena hukuman itu.

HUKUMAN DI GONTOR ITU BIASA
jangan dibayangkan itu penyiksaan, nggak itu lebih kayak semacam kalau zaman sekarang seperti ngeprank Junior kita atau ngerjain mereka lah intinya  karena memang seperti itu kalau ada yang ketahuan melanggar misalnya ngomong bahasa selain Arab dan Inggris akan seperti itu ada hukumannya ada yang disuruh push up disuruh push up atau disuruh jewer tergantung pengurus.


itu bukan memukul dengan tinju mukanya, nggak itu nggak ada, ini sebenarnya tuh kayak semacam lucu-lucuan dan kita disana sebenarnya cuma pura pura galak ,padahal dalam hati kita ketawa-ketawa ,dan Junior itu yang masih baru mereka kelihatan serius , tapi kalo yang anak lama ya udah tau, cuma jadi rutinitas aja. intinya sebenarnya ada punishment dan juga pengarahan jangan melakukan pelanggaran lagi, ini yang menurut saya bisa membuat Gontor tertib.

dan sebenarnya hukuman ini nggak terlalu penting banget sih di benak Junior (di sini bukan junior penyebutannya, tapi istilahnya adalah anggota, diterjemahkan ke bahasa arab A'DO dan ke bahasa inggris MEMBER) tapi yang bikin masalah itu adalah durasi hukuman itu mengambil porsi waktu anggota itu yang harusnya sudah dialokasikan untuk kegiatan lain malah jadi buat hukuman, tapi itu adalah konsekuensi karena melanggar, yang berhasil dimata matai oleh jasus ini, kalau tidak ada punishment semacam ini, bisa rusak pondok, nanti semuanya bicara bahasa indonesia, atau melanggar peraturan yang dibuat agar semuanya berjalan sebagaimana mestikan.


jadi  bukan hukumannya, jadi kalau kita kena hukuman itu adanya dilakukan setelah maghrib yang mana itu adalah waktunya makan tentunya ini sangat mengganggu stabilitas perut kita ya apalagi yang di Gontor itu kegiatannya padat banget jadi kalau waktu kita ada yang skip sebentar kena hukuman atau apalah itu pokoknya menggangu semua jadwal santri di hari itu


INI FAKTOR YANG MEMPERCEPAT KAMU BISA BAHASA ARAB DAN INGGRIS
Hukuman itulah yang jadi bisa bikin bahasa arab dan inggris didukung dengan lingkungan berbahasa yang mendukung, karena yang paling bikin malas sebenarnya itu adalah hukuman seoalh  kita ngelakuin suatu kegiatan yang kesannya gak berguna walaupun sebenarnya itu atas nama pendidikan.

Intinya santri akan menghindari ngelakuin hal yang gak berguna, karena padatnya kegiatan, kena hukuman akan membuat waktu yang kamu miliki hari itu menjadi semakin sempit, seperti melanggar aturan dan bicara bahasa indonesia, karena kalau di Gontor setiap hari santri di pepet sama kegiatan-kegiatan dengan jadwal yang penuh. intinya hal-hal semacam itu bakalan bikin Kamu bisa bahasa Arab dan bahasa Inggris secara otomatis dan kalau kamu ada hal yang gak tahu tentang 1 Kosakata kamu bakalan tanya ke teman kamu dan kamu bakalan ingat Untuk Selamanya


itu proses Bagaimana kamu bisa secara otomatis ngomong bahasa Arab dan bahasa Inggris di Pondok Pesantren Gontor

Jadi akan sangat sedikit sekali atau kecil sekali kemungkinannya kalau kamu itu di Gontor dan nggak bisa bahasa Arab dan bahasa Inggris. itu bisa saya katakan 1000% itu mustahil Kamu pasti bisa kalau udah pernah ada di gontor, setahun 2 tahun pasti bisa, nggak mungkin nggak bisa

jadi kamu nggak usah khawatir kalau seandainya kamu dari luar mau masuk Gontor dan kamu sama sekali buta sama bahasa Arab dan bahasa Inggris kamu nggak perlu khawatir. Jadi kalau menurut saya sih nekat aja dan berani karena saya mau katakan sekarang ya ketika kamu di kehidupan kadang-kadang yang bisa bikin orang sukses itu keberanian Dan keberanian itu menghasilkan


YUK LANGSUNG MASUK GONTOR AJA
ga usah takut, coba dulu aja, cara daftarnya sudah saya jelaskan yah, karena kadang orang-orang yang bodoh dan gak punya ilmu apapun Mereka cuma modal berani dan nekat banyak yang akhirnya secara ekonomi mereka jauh lebih sukses daripada orang-orang yang pintar yang diwarnai rasa takut untuk mencoba usaha tertentu, bagi mereka yang berani lebih banyak yang sukses meskipun memang Resiko yang ditimbulkan akan jauh lebih besar

Setahu saya orang yang berani itu akan jauh lebih sukses di samping kalau kamu penting juga punya ilmu pengetahuan dan keberanian itu akan menghasilkan yang namanya action atau tindakan Kalau cuman berani doang nggak ada ilmunya itu semuanya cuma omong kosong aja jadi itu Saran saya sih kamu nggak usah masuk di hati takut masuk ke Pondok Pesantren Gontor karena mungkin kamu takut gak bisa bahasa Arab di Ponpes Gontor jadi kamu nggak usah khawatir semua itu hanyalah khayalan belaka karena tidak ada yang perlu dikhawatirkan

KADERISASI YANG SANGAT KUAT DI GONTOR
Dan di Gontor itu yang terkenal adalah kaderisasi yang sangat kuat jadi kaderisasi di Gontor itu luar biasa sih , istilahnya di GOntor itu jangan sampai kalau kyainya wafat maka pondoknya juga ikut mati dibawa kyai tersebut, jadi di sini semuanya dikader, siap memimpin dan siap juga untuk dipimpin. jadi jangan sampai nanti ketika Pak Kyai sudah tiada pondoknya jadi stagnan bahkan mundur, karena Gontor ini milik umat, pondok ini bukan milik keluarga pak kyai tapi sudah diwakafkan sejak dahulu dan dibuktikan dengan adanya badan wakaf, salah satu badan wakaf yang saya ingat adalah DR Hidayat Nur Wahid.

Silahkan kasih komentar yah teman teman


Sumber foto : https://www.facebook.com/gontoreveryday
« Last Edit: 23 Apr, 2019, 11:55:52 by Admin »