Hujroh - Forum Pesantren Indonesia Alumni Pesantren Indonesia Forum      Misi Hujroh
 

Main juga kesini sul:
The Ghurfah Kisah Sukses Alumni Alumni di Luar Negeri Bisnis Online Hikayah fi Ma'had Railfans Dunia Pesantren Ekonomi Islam
Forum  Hujroh  The Ghurfah 
STUDI TENTANG NILAI PRODUKTIVITAS PRIMER DI PANGURURAN PERAIRAN DANAU TOBA
Pages: [1]

(Read 6722 times)   

liaapri

  • Abadan fi Ma'had
  • ***
  • liaapri No Reputation.
  • Join: 2020
  • Posts: 579
  • Logged

   Pengukuran Faktor Fisik-Kimia Perairan


Faktor fisik-kimia yang diukur adalah suhu, penetrasi cahaya, intensitas cahaya, pH, Oksigen Terlarut (DO), kejenuhan oksigen, Biochemical Oxygen  Demand (BOD), kandungan Fospat, kandungan Nitrat, dan kandungan H2S

a.   Suhu (oC)

Untuk mengukur suhu baik di permukaan atau pun dikedalaman 4 meter dan 8 meter dilakukan dengan menggunakan termometer air raksa. Untuk pengambilan sampel air dari kedalaman 4 m dan 8 m, digunakan lamnot. Sampel air yang didapat segera diukur suhunya.
 
b.   Penetrasi Cahaya (m)


Penetrasi cahaya diukur dengan menggunakan keping secchi. Keping secchi dibenamkan ke dalam air hingga tidak terlihat dari permukaan, kemudian diukur kedalaman penetrasi cahaya berdasarkan panjang tali berskala yang masuk ke dalam air.

c.   Intensitas Cahaya


Untuk mengukur intensitas cahaya dilakukan dengan menggunakan Lux meter. Nilai yang tertera pada alat tersebut adalah nilai dari intensitas cahaya yang masuk kebadan perairan.

d.   pH (Derajat Keasaman)


Derajat keasaman diukur dengan menggunakan pH meter, yaitu dengan memasukkan pH meter ke dalam sampel air yang didapat dari tiap kedalaman hingga angka yang ditampilkan pada alat konstan.

e.   Oksigen Terlarut/DO (mg/l)


Untuk mengukur oksigen terlarut dilakukan dengan menggunakan metode Winkler. Sampel air dari setiap kedalaman diambil dan dimasukkan ke dalam botol Winkler, kemudian dilakukan pengukuran dengan penambahan dan titrasi beberapa zat. Bagan kerja terlampir (Lampiran A).

f.   Kejenuhan Oksigen


Kejenuhan oksigen dihitung dengan menggunakan rumus tingkat kejenuhan oksigen. Untuk itu, perlu dilakukan pengukuran konsentrasi oksigen dan temperatur air dari setiap kedalaman.
 
g.   BOD5 (Biochemical Oxygen Demand)

Untuk mengukur BOD5 juga dilakukan dengan metode Winkler. Namun, sampel air dari setiap kedlaman terlebih dahulu diinkubasi pada suhu 200C selama lima hari. Kemudian, diukur nilai oksigen yang terlarut dengan metode Winkler. Nilai tersebut dianggap sebagai nilai DO akhir. Kadar BOD5 akan diketahui setelah mengurangkan DO awal dengan DO akhir. Bagan kerja terlampir (Lampiran C).

h.   Kadar Nitrat dan Fosfat


Pengukuran kadar fosfat dan nitrat dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer. Bagan kerja terlampir (Lampiran D dan E).

i.   Kadar H2S

Pengukuran H2S dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer.

Tabel 3.1 Alat dan Satuan Dalam Pengukuran Faktor Fisik kimia Perairan
No.   Faktor Fisik Kimia   Satuan   Alat Ukur   Tempat
Pengukuran
1   Suhu   0C   Termometer   In-situ
2   Penetrasi cahaya   m   Keping Secchi   In-situ
3   Intensitas cahaya   Candella   Luxmeter   In-situ
4   pH   -   pHmeter   In-situ
5   DO   mg/l   Metode Winkler   In-situ
6   Kejenuhan Oksigen   %   -   In-situ
7   BOD5   mg/l   Metode Winkler   Laboratorium
8   Kandungan Fosfat   mg/l   Spektrofotometer   Laboratorium
9   Kandungan Nitrat   mg/l   Spektrofotometer   Laboratorium
10   Kandungan H2S   mg/l   Spektrofotometer   Laboratorium

arifluqman682

  • Qudama
  • *
  • arifluqman682 No Reputation.
  • Join: 2016
  • Posts: 126
  • Logged
   Pengukuran Faktor Fisik-Kimia Perairan


Faktor fisik-kimia yang diukur adalah suhu, penetrasi cahaya, intensitas cahaya, pH, Oksigen Terlarut (DO), kejenuhan oksigen, Biochemical Oxygen  Demand (BOD), kandungan Fospat, kandungan Nitrat, dan kandungan H2S

a.   Suhu (oC)

Untuk mengukur suhu baik di permukaan atau pun dikedalaman 4 meter dan 8 meter dilakukan dengan menggunakan termometer air raksa. Untuk pengambilan sampel air dari kedalaman 4 m dan 8 m, digunakan lamnot. Sampel air yang didapat segera diukur suhunya.
 
b.   Penetrasi Cahaya (m)


Penetrasi cahaya diukur dengan menggunakan keping secchi. Keping secchi dibenamkan ke dalam air hingga tidak terlihat dari permukaan, kemudian diukur kedalaman penetrasi cahaya berdasarkan panjang tali berskala yang masuk ke dalam air.

c.   Intensitas Cahaya


Untuk mengukur intensitas cahaya dilakukan dengan menggunakan Lux meter. Nilai yang tertera pada alat tersebut adalah nilai dari intensitas cahaya yang masuk kebadan perairan.

d.   pH (Derajat Keasaman)


Derajat keasaman diukur dengan menggunakan pH meter, yaitu dengan memasukkan pH meter ke dalam sampel air yang didapat dari tiap kedalaman hingga angka yang ditampilkan pada alat konstan.

e.   Oksigen Terlarut/DO (mg/l)


Untuk mengukur oksigen terlarut dilakukan dengan menggunakan metode Winkler. Sampel air dari setiap kedalaman diambil dan dimasukkan ke dalam botol Winkler, kemudian dilakukan pengukuran dengan penambahan dan titrasi beberapa zat. Bagan kerja terlampir (Lampiran A).

f.   Kejenuhan Oksigen


Kejenuhan oksigen dihitung dengan menggunakan rumus tingkat kejenuhan oksigen. Untuk itu, perlu dilakukan pengukuran konsentrasi oksigen dan temperatur air dari setiap kedalaman.
 
g.   BOD5 (Biochemical Oxygen Demand)

Untuk mengukur BOD5 juga dilakukan dengan metode Winkler. Namun, sampel air dari setiap kedlaman terlebih dahulu diinkubasi pada suhu 200C selama lima hari. Kemudian, diukur nilai oksigen yang terlarut dengan metode Winkler. Nilai tersebut dianggap sebagai nilai DO akhir. Kadar BOD5 akan diketahui setelah mengurangkan DO awal dengan DO akhir. Bagan kerja terlampir (Lampiran C).

h.   Kadar Nitrat dan Fosfat


Pengukuran kadar fosfat dan nitrat dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer. Bagan kerja terlampir (Lampiran D dan E).

i.   Kadar H2S

Pengukuran H2S dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer.

Tabel 3.1 Alat dan Satuan Dalam Pengukuran Faktor Fisik kimia Perairan
No.   Faktor Fisik Kimia   Satuan   Alat Ukur   Tempat
Pengukuran
1   Suhu   0C   Termometer   In-situ
2   Penetrasi cahaya   m   Keping Secchi   In-situ
3   Intensitas cahaya   Candella   Luxmeter   In-situ
4   pH   -   pHmeter   In-situ
5   DO   mg/l   Metode Winkler   In-situ
6   Kejenuhan Oksigen   %   -   In-situ
7   BOD5   mg/l   Metode Winkler   Laboratorium
8   Kandungan Fosfat   mg/l   Spektrofotometer   Laboratorium
9   Kandungan Nitrat   mg/l   Spektrofotometer   Laboratorium
10   Kandungan H2S   mg/l   Spektrofotometer   Laboratorium

ini mata kuliah apa sul???