Hujroh - Forum Pesantren Indonesia Alumni Pesantren Indonesia Forum      Misi Hujroh
 

Main juga kesini sul:
The Ghurfah Kisah Sukses Alumni Alumni di Luar Negeri Bisnis Online Hikayah fi Ma'had Railfans Dunia Pesantren Ekonomi Islam
Forum  Hujroh  The Ghurfah 
STUDI KEANEKARAGAMAN SERANGGA PADA PERKEBUNAN APEL ORGANIK DAN ANORGANIK
Pages: [1]

(Read 1328 times)   

liaapri

  • Abadan fi Ma'had
  • ***
  • liaapri No Reputation.
  • Join: 2020
  • Posts: 579
  • Logged

   Hama Penting Pada Tanaman Apel

1.   Kutu Hijau Aphis pomi Geer. (Homoptera:Aperididae)

Aphis pomi dewasa mempunyai warna hijau kekuning-kuningan, antenanya pendek, panjang tubuh 1,8 mm. Kutu ini ada yang bersayap dan ada yang tidak bersayap. Aphis pomi bersayap mempunyai panjang 1,7 mm dan sayapnya berwarna hitam (Soelarso, 1997).
Gejala: Nimfa maupun dewasanya menyerang tanaman dengan menghisap cairan sel-sel daun, tangkai, cabang, bunga, dan buah muda. Waktu menyerang kutu ini terlihat bergerombol di permukaan daun muda, terutama di ujung-ujung tunas muda. Kutu menghasilkan embun madu, melapisi permukaan
 





daun, dan merangsang tumbuhnya jamur berwarna hitam (embun jelaga) (Soelarso, 1997).
Serangan hama ini menyebabkan daun berubah bentuk, berkerut, mengeriting, pembungaan terhambat, buah-buahan muda gugur, dan jika tidak gugur kualitas buah jelek. Pada serangan hebat, tanaman tidak menghasilkan buah. Perkembangbiakan kutu ini sangat cepat, telur dalam 3-4 hari sudah menetas dan sudah mulai dapat menghisap cairan daun muda (Soelarso, 1997). Musuh alami: Coccinellidae dan Lycosa

2.   Tungau Panonychus ulmi (Acariformes:Tetranychidae)
Panonychus ulmi berwarna merah tua, panjang 0,6 mm.

Gejala: Tungau menyerang daun muda, daun tua dengan menghisap cairan sel-sel daun. Pada serangan yang hebat mengakibatkan daun-daun berbercak kuning, buram, cokelat dan mengering. Pada buah menyebabkan bercak keperak-perakan atau cokelat (Soelarso, 1997). Musuh alami: Coccinelidae dan Lycosa

3.   Thrips (Ordo:Thysanoptera,subordo:Terebrantia)
Serangga ini berukuran kecil, panjang 1 mm. Nimfa berwarba putih kekuning-kuningan, dewasa brewarna cokelat kehitamn-hitaman. Bergerak sangat cepat, jika tersentuh akan segara terbang menghindar (Soelarso, 1997).
Gejala: Thrips menyerang daun, kuncup/daun, dan buah yang masih sangat muda. Serangan pada daun terlihat bintik-bintik putih, kedua sisi daun agak menggulung keatas, dan pertumbuhannya tidak normal. Daun pada ujung tunas
 





menjadi kering dan gugur. Serangan pada buah muda meninggalkan bekas luka berwarna cokelat keabu-abuan (Soelarso, 1997).

4.   Serangga penghisap daun Helopelthis sp. (Hemiptera:Miridae)
Helopelthis sp. Pada tanaman apel ada dua spesies: Helopelthis theivora dengan abdomen warna hitam dan merah, dan Helopelthis antonii dengan abdomen warna merah dan putih. Serangga berukuran kecil, panjang nimfa yang baru menetas 1 mm dan panjag serangga dewasa 6-8 mm. pada bagian thoraknya terdapat benjolan yang menyerupai jarum, merupakan tanda khas (Soelarso, 1997).
Gejala: Umumnya hama ini menyerang pada pagi hari, sore, atau pada waktu keadaan berawan. Serangga menyerang daun muda, tunas, dan buah dengan cara menghisap cairan sel. Daun yang terserang menjadi berbercak-bercak cokelat, dan perkembangannya daun tidak simetris. Tunas yang terserang menjadi cokelat, kering dan mati. Serangan pada buah menyebabkan buah menjadi berbercak-bercak cokelat, nekrose dan apabila buah membesar, bagian bercak ini pecah sehingga kualitas buah menurun (Soelarso, 1997).

5.   Ulat daun hitam Dasychira inclusa Walker (Lepidoptera:Lymantriidae)
Larva mempunyai dua jambul dekat kepala berwarna hitam, yang mengarah ke samping kepala. Pada badan terdapat empat jambul yang merupakan kumpulan serta berwarna cokelat kehitam-hitaman. Di sepanjang kedua sisi tubuh terdapat rambut berwarna abu-abu. Panjang larva mencapai 50 mm (Soelarso, 1997).
 





Gejala: Larva menyerang daun-daun tua dan muda. Tanaman yang terserang tinggal tulang-tulang daunnya saja. Pada siang hari larva lebih banyak bersembunyi di balik daun. Kerusakan di pertanaman dapat mencapai 30 persen (Soelarso, 1997).

6.   Lalat Buah Rhagoletis pomonella (Diptera:Tephritidae)
Larva tidak berkaki, setelah menetas dari telur (10 hari) kemuduan memakan daging buah. Warna tubuh lalat hitam, kaki kekuning-kuningan, meletakkan telur di dalam buah. Akibatnya serangan hama ini bentuk buah menjadi jelek, terlihat benjol-benjol (Soelarso, 1997).
Gejala: Betina menyimpan telurnya secara langsung ke dalam buah dengan cara melubangi kulit buah apel dengan menusukkan ovipositornya. Pertumbuhan larva lalat buah berada di dalam buah apel, sehingga buah apel bagian dalam dagingnya menjadi rusak dan membusuk (Soelarso, 1997).

7.   Ulat Daun Spodoptera litura (Lepidoptera:Noctuidae)
Larva berwarna hijau dengan garis-garis abu-abu memanjang dari abdomen sampai kepala. Pada bagian lateral larva ini terdapat bercak hitam berbentuk lingkaran atau setengah lingkaran. Serangga meletakkan telurnya secara berkelompok. Kelompok telur ditutupi rambut halus berwarna cokelat muda. Serangga ini bersifat polifag, menyerang bermacam-macam tanaman antara lain jeruk, sayuran dan gulma (Soelarso, 1997).
Gejala :Ulat yang baru menetas secara bersamaan/berkelompok menggerek daun, mengakibatkan daun berlubang-lubang tidak teratur hingga tinggal tulang-tulang daunnya saja (Soelarso, 1997).