Pengukuran Faktor Fisik-Kimia Perairan
Faktor fisik-kimia yang diukur adalah suhu, penetrasi cahaya, intensitas cahaya, pH, Oksigen Terlarut (DO), kejenuhan oksigen, Biochemical Oxygen Demand (BOD), kandungan Fospat, kandungan Nitrat, dan kandungan H2S
a. Suhu (oC)
Untuk mengukur suhu baik di permukaan atau pun dikedalaman 4 meter dan 8 meter dilakukan dengan menggunakan termometer air raksa. Untuk pengambilan sampel air dari kedalaman 4 m dan 8 m, digunakan lamnot. Sampel air yang didapat segera diukur suhunya.
b. Penetrasi Cahaya (m)
Penetrasi cahaya diukur dengan menggunakan keping secchi. Keping secchi dibenamkan ke dalam air hingga tidak terlihat dari permukaan, kemudian diukur kedalaman penetrasi cahaya berdasarkan panjang tali berskala yang masuk ke dalam air.
c. Intensitas Cahaya
Untuk mengukur intensitas cahaya dilakukan dengan menggunakan Lux meter. Nilai yang tertera pada alat tersebut adalah nilai dari intensitas cahaya yang masuk kebadan perairan.
d. pH (Derajat Keasaman)
Derajat keasaman diukur dengan menggunakan pH meter, yaitu dengan memasukkan pH meter ke dalam sampel air yang didapat dari tiap kedalaman hingga angka yang ditampilkan pada alat konstan.
e. Oksigen Terlarut/DO (mg/l)
Untuk mengukur oksigen terlarut dilakukan dengan menggunakan metode Winkler. Sampel air dari setiap kedalaman diambil dan dimasukkan ke dalam botol Winkler, kemudian dilakukan pengukuran dengan penambahan dan titrasi beberapa zat. Bagan kerja terlampir (Lampiran A).
f. Kejenuhan Oksigen
Kejenuhan oksigen dihitung dengan menggunakan rumus tingkat kejenuhan oksigen. Untuk itu, perlu dilakukan pengukuran konsentrasi oksigen dan temperatur air dari setiap kedalaman.
g. BOD5 (Biochemical Oxygen Demand)
Untuk mengukur BOD5 juga dilakukan dengan metode Winkler. Namun, sampel air dari setiap kedlaman terlebih dahulu diinkubasi pada suhu 200C selama lima hari. Kemudian, diukur nilai oksigen yang terlarut dengan metode Winkler. Nilai tersebut dianggap sebagai nilai DO akhir. Kadar BOD5 akan diketahui setelah mengurangkan DO awal dengan DO akhir. Bagan kerja terlampir (Lampiran C).
h. Kadar Nitrat dan Fosfat
Pengukuran kadar fosfat dan nitrat dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer. Bagan kerja terlampir (Lampiran D dan E).
i. Kadar H2S
Pengukuran H2S dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer.
Tabel 3.1 Alat dan Satuan Dalam Pengukuran Faktor Fisik kimia Perairan
No. Faktor Fisik Kimia Satuan Alat Ukur Tempat
Pengukuran
1 Suhu 0C Termometer In-situ
2 Penetrasi cahaya m Keping Secchi In-situ
3 Intensitas cahaya Candella Luxmeter In-situ
4 pH - pHmeter In-situ
5 DO mg/l Metode Winkler In-situ
6 Kejenuhan Oksigen % - In-situ
7 BOD5 mg/l Metode Winkler Laboratorium
8 Kandungan Fosfat mg/l Spektrofotometer Laboratorium
9 Kandungan Nitrat mg/l Spektrofotometer Laboratorium
10 Kandungan H2S mg/l Spektrofotometer Laboratorium
ini mata kuliah apa sul???