Hujroh - Forum Pesantren Indonesia Alumni Pesantren Indonesia Forum      Misi Hujroh
 

Main juga kesini sul:
The Ghurfah Kisah Sukses Alumni Alumni di Luar Negeri Bisnis Online Hikayah fi Ma'had Railfans Dunia Pesantren Ekonomi Islam
Forum  Hujroh  The Ghurfah 
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN VITAMIN C DAN E PADA KADAR SGOT DAN SGPT SERUM DARAH TIKUS
Pages: [1]

(Read 205 times)   

liaapri

  • Abadan fi Ma'had
  • ***
  • liaapri No Reputation.
  • Join: 2020
  • Posts: 579
  • Logged

4.   Antioksidan
Antioksidan merupakan zat yang dapat menetralkan radikal bebas (Hariyatmi 2004). Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbital paling luar (Gitawati 1995). Radikal bebas sangat diperlukan bagi kelangsungan beberapa proses fisiologis dalam tubuh, terutama untuk transportasi elektron. Namun, radikal bebas yang berlebihan dapat membahayakan tubuh (Wresdiyati et al. 2007). Kerusakan sel akibat molekul radikal bebas dapat terjadi bila kemampuan mekanisme pertahanan tubuh sudah dilampaui atau menurun. Radikal bebas bersifat sangat reaktif, dapat menimbulkan perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein, gugus tiol non-protein, lipid, karbohidrat, nukleotida (Gitawati 1995). Mekanisme penyerangan radikal bebas dengan menginduksi peroksidasi pada asam
 

lemak yang memiliki beberapa ikatan rangkap pada membran  sel  lipid  bilayer  yang menyebabkan reaksi  berantai  peroksidasi  lipid sehingga terjadi kerusakan pada membran sel, oksidasi pada lipid membran dan protein, yang menyebabkan kerusakan pada bagian-bagian dari sel termasuk DNA. Peroksidasi lipid merupakan suatu rantai reaksi yang tidak putus-putusnya menghasilkan radikal bebas (Lautan 1997). Sebagai penangkal radikal bebas adalah antioksidan (Hariyatmi 2004).
Vitamin C merupakan antioksidan paling penting yang bekerja dalam cairan ekstraseluler karena vitamin ini mempunyai kelarutan yang tinggi dalam air. Vitamin C mampu berperan sebagai scavenger radikal bebas dan dapat bereaksi dengan anion superoksida, radikal hidroksil dan peroksida lipid. Vitamin C mampu menghambat pembentukan radikal superoksida, radikal hidroksil, radikal peroksil, oksigen singlet dan hidrogen peroksida. Vitamin C juga mampu mempertahankan aktivitas enzim glutamat piruvat transaminase. Oleh karena vitamin C mampu menghambat radikal bebas maka peran vitamin C menjadi sangat penting dalam menjaga integritas membran sel. Selain itu, vitamin C juga dapat bekerja secara sinergis dengan vitamin E, yakni dalam hal meregenerasi vitamin E (Suhartono et al. 2007).


Gambar 5 Struktur kimia vitamin C (Guyton dan Hall 1997)
Vitamin E merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang terdiri dari campuran dan substansi tokoferol (a, b, g, dan d) dan tokotrienol (a, b, g, dan d). Vitamin E merupakan pemutus rantai peroksida lemak pada membran dan Low Density Lipoprotein (LDL). Menurut Dutta –Roy (1994), diacu dalam Hariyatmi (2004) vitamin E yang larut dalam lemak ini merupakan antioksidan yang melindungi polyunsaturated fatty acid’s (PUFAs) dan komponen sel serta membran sel dari oksidasi oleh radikal bebas.
 

Vitamin E mengendalikan peroksida lemak dengan menyumbangkan hidrogen ke dalam reaksi, menyekat aktivitas tambahan yang dilakukan oleh peroksida, sehingga memutus reaksi berantai dan bersifat membatasi kerusakan (Krishnamurthy 1983 ; Watson dan Leonard 1986, diacu dalam Hariyatmi 2004).Vitamin E mampu mempertahankan aktivitas enzim glutamat piruvat transaminase tikus yang diradiasi UV (Suhartono et al. 2007).
 
Gambar 6 Struktur kimia vitamin E (Guyton dan Hall 1997)
Aktivitas vitamin E sebagai antioksidan ditentukan oleh kemampuannya dalam menyumbangkan elektron kepada radikal lipid. Dua mekanisme yang terjadi berkaitan dengan efek antioksidan terhadap peroksida lipid adalah antioksidan pemutus rantai reaksi dan antioksidan preventif. Antioksidan preventif menghambat tahap inisiasi pembentukan, sedangkan antioksidan pemutus rantai reaksi dapat bereaksi dengan rantai peroksil dan radikal alkoksil, sehingga akan menginbibisi pembentukan, isomerasi, dan dekomposisi hidroperoksida.
ROO + TocOH > ROOH + TocO
ROO + TocO > ROOH + produk non radikal bebas.
Reaksi diatas menunjukkan aktivitas vitamin E (TocOH) terhadap radikal peroksil (Lautan 1997).